Ragam Kegiatan Festival Kebudayaan Yogyakarta -FKY 2019
Impessa.id, Yogyakarta : Festival Kebudayaan Yogyakarta – FKY 2019 yang mengusung tema “Mulanira : Ruang-Ragam-Interaksi” berlangsung pada 4-21 Juli 2019, dipusatkan di Desa Panggungharjo, Sewon-Bantul, dan kegiatannya tersebar di 11 titik di Daerah Istimewa Yogyakarta.
FKY 2019 diawali dengan Pawai Pembukaan pada Kamis sore, 4 Juli, dimulai dari dua titik berbeda yakni, dari Kepatihan Malioboro dan dari Alun-Alun Pakualaman, keduanya bergerak menuju kawasan Kilometer Nol Kota Yogyakarta, dengan panggung utama tempat para tamu undangan, berada di depan Gedung Sonobudoyo (eks-KONI) jalan Pangurakan Alun-Alun Utara.

“Ada 33 kontingen pawai dari berbagai elemen penting pemajuan kebudayaan diantaranya, sanggar–sanggar seni, institusi pendidikan, desa-desa budaya di seluruh DIY, yang dipertemukan di kawasan Nol Kilometer sebagai simbol pembangunan kebudayaan,” ungkap Gintani Nur Apresia Swastika, selaku Direktur Kreatif FKY 2019.
Agenda berikutnya berupa Program Wirama-Wiraga-Wirasa, rangkaian tiga jenis kegiatan, yaitu, Wirama, berupa Pameran Seni Rupa bertempat di Gedung Sonobudoyo, menampilkan karya-karya lama dari para seniman dengan mengutamakan proses berkarya mereka. Kemudian Wiraga, Pameran Instalasi Publik bertempat di Alun-Alun Kidul, dengan menghias Odong-Odong sebagai wujud budaya populer dengan Akasara Jawa sebagai wujud budaya tradisional. Wiraga diwarnai dengan pergelaran Wayang Kulit semalam suntuk. Sedangkan Wirasa berupa Lokakarya tiga seniman musik untuk membuat komposisi musik bersama pelajar Tamansiswa. Dua materi yakni, “Menggubah Komposisi Kinanthi Sandung” dan “Menggubah Komposisi Lagu Dolanan Anak”. Acuannya Metode sari Swara dengan sistem Among.

Pesta Rakyat Kampung Terban, berlangsung pada Sabtu, 13 juli 2019, mempertemukan potensi seni-budaya Kampung Terban Yogyakarta dengan tokoh-tokoh budaya, berupa Mocopatan, Kethoprak Tuna Netra, Musik dan Bazar produk UMKM. Agenda Panggih, pada Senin, 15 Juli 2019 di Museum Pangeran Diponegoro, berupa dialog antara dua elemen budaya dalam tradisi masyarakat Jawa, yakni Sandang dan Pangan.
Agenda Teater berlangsung pada Rabu, 17 Juli 2019 di Pendopo Art Space Dongkelan, sebagai wadah kolaborasi antara sutradara senior, sutradara muda dan aktor-aktor muda dari teater Gadjah Mada. Panggung Kontemporer bertajuk Lintasan berlangsung pada Jum’at, 19 Juli 2019 untuk merayakan praktik kesenian lintas disiplin dengan tema “Elektronika-Gamelan-Visual”.

Bertempat di Kampung Mataraman, Ringroad Selatan, selama FKY 2019, digelar Pasar Seni, menampilkan 50 stan, kemudian Pasar Tiban setiap akhir pekan, Jum’at hingga Minggu, di tepian Telogo Julantoro, terdiri dari 20 stan produk kreatif dan 10 stan produk kuliner. Tersaji pula Workshop, Diskusi, Panggung Seni-hiburan yang tersebar di beberapa lokasi di Desa Panggungharjo-Sewon, Bantul.
“Pilihan lokasi di Desa Panggungharjo, dikarenakan desa ini secara infrastruktur sudah mapan, mempunyai daya tampung pengunjung yang cukup besar, dan memiliki destinasi unik yang dapat diaktivasi untuk pelaksanaan program-program festival seperti adanya Telaga Julantoro,” tutur Paksi Raras Alit, selaku Ketua Umum FKY 2019. (Mesthi/Antok Wesman)

