Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, Ajak Lulusan AKNSBY Jadi Pembaru Seni dan Budaya
Impessa.id, Yogyakarta, Indonesia, September 2025: Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menegaskan pentingnya peran seni dan budaya sebagai strategi praksis menghadapi dinamika zaman. Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada Wisuda Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta (AKNSBY), Rabu (3/9/2025).
“Budaya, pada hakikatnya adalah strategi untuk bertahan hidup, beradaptasi, bahkan menang dalam menghadapi tantangan zaman. Sehingga, budaya jangan hanya diperlakukan sebagai simbol, nostalgia, apalagi sekadar warisan yang diterima begitu saja,” tutur Wagub.
Menurut Sri Paduka, seni dan budaya harus diposisikan tidak hanya dalam ranah estetika, melainkan juga progresif, agar dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Strategi budaya mengubah potensi menjadi karya, menggeser dari sekadar ideal menjadi aktual, dari mitos menjadi etos, dan dari slogan menjadi strategi nyata.
Sri Paduka berpesan kepada para wisudawan agar tidak hanya menjadi penerus tradisi, melainkan juga pembaru. “Tugas Saudara adalah menjaga akar tradisi, sekaligus berani berinovasi, agar seni dan budaya kita terus tumbuh, berdaya, dan memberi manfaat luas,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa karya-karya generasi muda akan menjadi bukti bahwa kebudayaan Indonesia tidak hanya mampu bertahan. Kebudayaan Indonesia juga berkembang dan memberi makna bagi dunia.
Sri Paduka juga menyampaikan apresiasi kepada orang tua, keluarga, dan para pendidik yang telah mendampingi para wisudawan hingga mencapai tahap ini. “Mari terus beri dukungan moral, sehingga perjalanan mereka ke depannya senantiasa diberkahi, penuh manfaat, dan membawa kebanggaan bagi Daerah Istimewa Yogyakarta, bagi bangsa, dan bagi kemanusiaan."
Sementara itu, Direktur AKNSBY, Prof. Dr. Drs. Kuswarsantyo, M.Hum menyampaikan bahwa kelahiran Akademi Komunitas berbasis seni dan budaya ini berangkat dari kesadaran bahwa seni dan budaya bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan sumber daya peradaban yang membentuk identitas sekaligus kekuatan bangsa.
“Di tengah derasnya arus globalisasi, kita memiliki tanggung jawab menjaga, mengembangkan, dan mewariskan nilai-nilai luhur kebudayaan agar tidak hilang ditelan zaman,” ungkapnya.
Pada wisuda kali ini, AKNSBY meluluskan 79 wisudawan, terdiri dari 32 orang Program Studi Seni Tari, 34 orang Program Studi Karawitan, dan 13 orang Program Studi Kriya Tatah Sungging. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 mahasiswa berhasil meraih predikat ‘Sangat Terampil’.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa AKNSBY berupaya melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga halus budi pekerti, kreatif, inovatif, serta memiliki jiwa pengabdian kepada bangsa. “Ingatlah, seni bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan,” pesannya kepada para wisudawan yang kini resmi menjadi alumni.
Dalam kesempatan itu, Kuswarsantyo turut menyampaikan penghargaan kepada para pengajar, instruktur dari Kasultanan, hingga mitra seperti Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, yang telah memberi kontribusi penting dalam pengembangan lembaga. Ia juga menyinggung proses menuju pembukaan Program Studi D2, termasuk rencana menghadirkan Besalen sebagai bagian dari pengembangan kriya logam di AKNSBY sesuai arahan Gubernur DIY.
“Kami yakin, melalui sinergi dengan berbagai pihak dan implementasi program 4K yaitu kampus, kraton, kampung, dan komunitas -Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta dapat menjadi pusat pembelajaran, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan khas Jogja yang membumi sekaligus mendunia,” tutupnya. (Humas Pemda DIY/Antok Wesman-Impessa.id)