Gelaran Busana Bertema BigSize Show Di Galeria Mall Yogyakarta
Impessa.id, Yogyakarta: Setelah sukses gelaran fesyen show bertajuk “Batik Millenial” teruntuk anak muda millennial guna merayakan JIBB -Jogja International Batik Biennale, Disainer kawakan Lia Mustafa Kembali menghelat Fashion Show bertema “BigSize Show”, fesyen yang diperagakan oleh Kaum Hawa berpostur badan gemuk. Suatu hal yang baru, menarik dan menginspirasi.
Sebagai warga Jogja, cinta Jogja, meng-create Batik, berada di lingkungan teman-teman pengrajin, yang kreatif, disainer Lia Mustafa merasa terpanggil dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk terus berkreasi, berinovasi dan berkarya meskipun ditengah-tengah pandemi yang belum usai.
Bertempat di House of LM’AR Boutique & Gallery lantai 1 Galeria Mall Yogyakarta, pada Sabtu, 16 Oktober 2021, bekerjasama dengan Dekranasda Daerah Istimewa Yogyakarta Road to JIBB 2021, House of LM’AR Boutique & Gallery by Lia Mustafa, Galeria Mall, dan EFAR Indonesia, serta didukung oleh Disperindag Kota Yogyakarta, Lia Mustafa menggelar fashion show istimewa.
Paralel dengan tajuk Jogja International Batik Biennale 2021 yaitu “Borderless Batik” dengan sub tema “From Heritage to Millenial`s Life Style”. Kali ini Lia Mustafa kembali membuktikan kekhalayak luas bahwa Borderless Batik itu memang terbuka bagi siapapun, termasuk warga yang berpostur besar atau gemuk.
“Ada sebuah ruang untuk berekspresi bagi setiap orang, Ingin menunjukkan bahwa setiap orang itu bisa berekspresi dengan percaya diri, tergantung bagaimana kita menyikapi sebuah produk itu sendiri. Busana rancangan teman-teman disainer yang diperagakan oleh model bertubuh gemuk, baik wanita maupun pria, kali ini membuat pemakainya menjadi percaya diri secara luar biasa,” tutur Lia Mustafa.
Fashion Show meggelar karya-karya dari Desainer Yogyakarta, antara lain; empat desainer menampilkan karya Presented by Dekranasda DIY masing-masing, Iffah M Dewi, Ang Hermana, Sugeng Waskito, dan Afif Syakur, yang dipresentasikan oleh profesional Big Size Model dari Arby Vermbria Modeling School.
Sedangkan 14 Desainer IFC masing-masing, Alma Riva, Astuti Arindra, Amin Hendra W, Dewi Roesdji, Hendri Budiman, Iffah M Dewi, Lanny Amborowati, Lia Mustafa, Lufi Sutanti, Mia Ridwan Philip Iswardono, Sofie, Wening Angga, dan Yuliana Fitri, yang karya-karyanya dipresentasikan dengan cantik oleh 14 model dari komunitas Sosialita Yogyakarta dan 14 model dari IFC -Indonesia Fashion Chamber.
Suatu yang langka, fesyen show di peragakan oleh para model ‘oversize’, seiring jaman dan waktu, karena perubahan dan berubahnya mode terutama karena pengaruh kondisi pandemic, maka tren Oversize Look sangat tepat disaksikan bagi mereka yang mempunyai tubuh besar maupun kecil, demikian menurut Lia Mustafa ketua panitia event sekaligus pencetus ide perhelatan yang masih dalam suasana PPKM, tetap membuatkan karya-karya hebat dari para desainer.
Afif Syakur mengusung tema safron warna soft yang cocok buat acara semi formal dan aksen selendang senada membuat penampilan lebih cantik. Adapun Sugeng Waskito dengan brand Gee Batik beralamat di Jalan Tunjung 8 Baciro Yogyakarta, menampilkan empat outfit perempuan dan satu outfit pria. Kepada Impessa.id, usai perheatan, Sugeng Waskita menuturkan motif batik yang diusung sebagai karya terbarunya (dua minggu lalu dikerjakan) yakni Versace Parang Baru, perpaduan antara tradisional Jogja Prarang, dengan motif internasional Versace, berupa goresan lukisan abstrak yang terinspirasi dari lukisan kontemporer menggunakan material katun polisima.
Sementara itu, Iffah M Dewi - Sogan Batik bertajuk “Ayem”, bermakna tenang. Tenang menjalani hidup, melakukan yang terbaik dalam rangka kemanfaatan. Tenang dalam kebaikan dan Akhlaq yang mulia.
Salah satu desain unggulan rancangan Iffah adalah Rejo dress, batik tulis yang terinspirasi dari cerita tentang desa Rejodani, Yogjakarta, sebagai lokasi berkarya setiap harinya. Pohon Sawo di depan Joglo atau rumah tradisional Jawa, dimaksudkan oleh leluhur sebagai ungkapan “sawo kecik” berarti “sarwo becik” atau “semua baik”. Diharapkan penghuni rumah selalu dalam kebaikan dan hidayah oleh Allah SWT.
Untuk motif tiga segitiga memiliki arti Iman, Islam, dan Ikhsan. Lima segitiga adalah pilar Islam, yakni syahadat, sholat, puasa, zakat, dan haji. Enam segitiga dalam enam rukun iman; beriman pada Allah, malaikat, kitab, rasul-rasul, hari kiamat, serta qada dan qadar.
Beauty comes in all size, bagaimanapun kondisi tubuh; kurus, besar atau dengan keadaan tubuh special (difable/different ability) kita semua bisa tampil indah, bersahaja dengan batik Indonesia. Menurut Iffah, menggunakan batik tulis dan batik cap warna hitam dan coklat memberikan kesan tenang, tegas dan berwibawa tanpa terlihat menonjol ditengah kerumunan.
Lia Mustafa bersama HOUSE OF LM’AR Boutique & Gallery, Galeria Mall, & EFAR Indonesia mengajak masyarakat khususnya warga Jogja untuk merasa bangga memakai produk lokal melalui “Pameran Borderless Batik” yang berlangsung dari 1-31 Oktober 2021, buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB sampai 21.00 WIB.
Beraneka ragam Produk Craft, dan Koleksi Batik Premium hingga Millenial Collection karya desainer-desainer ternama Yogyakarta, dengan brand-brand sebagai berikut; Lia Mustafa, Hendri Budiman, Lanny Amborowati, PIP Batik Indonesia, Gee Batik, Phillips, Billiardo, Ang, Ammalee, Rupa Datu, Batik Kertabumi, Batik & Lemarimu, Faarisa, Batik SaYa, Banyu Sabrang, Difablezone, Borobudur Silver, Batik Kalimosodo, Soeroso Batik, Sae Sae, Rizky Ayu, Asoka Batik.
Follow IG @houseoflmar.official, untuk terus mendapatkan update informasi seputaran pameran dan ada Live Shopping dan Special Offer setiap minggunya! Ajak kawan dan keluarga untuk Support Produk Lokal dengan berbelanja serta mengabadikan moment yang instagramable di PAMERAN "Borderless Batik". (Feature of Impessa.id by EFAR Indonesia and Antok Wesman)