Event

Festival Melupakan Mantan 2020 Di Yogyakarta, Bertema Mentas

Festival Melupakan Mantan 2020 Di Yogyakarta, Bertema Mentas

Festival Melupakan Mantan 2020 Di Yogyakarta, Bertema Mentas

Impessa.id, Yogyakarta : Perjalanan cinta pasangan muda-mudi tidak selalu bahagia, ada kalanya juga dinamika ini memisahkan pasangan yang terlibat dalam kisah cinta. Untuk banyak orang, peristiwa itu terkadang menjadi kisah sedih yang harus dilalui sebagai bagian dari proses mendewasakan diri. Pengalaman proses hidup, momentum, dan eksotisme perjalanan cinta direspon oleh kelompok MKAJ (Manggala Kaya Ambuka Jagad) melalui lokalitas budaya yang disampaikan melalui petunjukan bertajuk “Festival Melupakan Mantan”.

Festival Melupakan Mantan (FMM) hadir secara konsisten setiap tanggal 13 Februari. Pada dasarnya Festival Melupakan Mantan berusaha membangun semangat festival tradisi yang erat kaitannya dengan ungkapan syukur, doa serta dan relasi antar manusia dalam kemasan sebuah festival modern yang sarat kompetisi dan ekspresi. Hal itu diwujudkan dalam sebuah pertunjukan melalui bentuk sharing, interaksi karya, yang melibatkan penampil maupun penonton di dalamnya.

Fase Pertama Festival Melupakan Mantan sudah selesai di tahun 2018 dan jeda hiatusnya FMM di tahun 2019. Perjalanan fase pertama di balik layar perjalanan cinta muda mudi sudah disampaikan melalui empat tema berturut-turut: membuka dunia, perkenalan, kepergian dan mengikhlaskan. Fase Kedua Festival Melupakan Mantan di Yogyakarta, membawa tema “Mentas”. Mentas (baca: mêntas) dimaknai sebagai kemampuan dan kemauan untuk dapat bangkit ataupun berdiri sendiri. Berdiri sendiri bukan berarti bertindak egois, tetapi memiliki sikap mandiri. Sementara mentas (baca: méntas) dapat berarti melalukan sebuah pementasan.

Media Setiaji mengatakan bahwa “Festival Melupakan Mantan 2020” menampilkan beberapa wahana seni yang menonjolkan interaksi dengan pengunjungnya melalui seni rupa, pantomim, puisi, musik, dan bincang-bincang (sharing) dari pengunjung yang datang. “Hal yang tidak pernah hilang pula dari gelaran FMM adalah membawa donasi barang peninggalan mantan serta ritual doa melupakan mantan. Dua hal itu yang menjadi simbol mengikhlaskan masa lalu untuk menatap masa depan. Beberapa konten baru yang melibatkan pengunjung juga dihadirkan dalam Festival Melupakan Mantan 2020 seberti: kado silang dan melukis instalasi,” jelasnya.

Media Setiaji berharap “Semoga pesan melalui Festival Melupakan Mantan dapat menumbuhkan kreatifitas, refleksi serta kesadaran diri untuk bersama sama tumbuh berkembang ke arah yang lebih baik lagi,” tuturnya. (Memedh/Antok Wesman-Impessa.id)