Kementerian Kesehatan RI Gandeng UMY Di Perayaan Hari Tanpa Rokok Dunia 2019.
Impessa.id, Yogyakarta : Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang sering dikenal dengan HTTS merupakan momentum hari dimana menarik perhatian masyarakat dunia khususnya Indonesia untuk lebih peduli dengan kesehatan dan menumbuhkan gerakan peduli bahaya rokok dan paparan asapnya bagi kesehatan. HTTS dirayakan setiap satu tahun sekali yang jatuh pada tanggal 31 Mei, namun pada kesempatan kali ini merupakan puncak perayaan yang dilakukan oleh Kemenkes RI dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Apresiasi yang diberikan oleh Kemenkes RI kepada UMY dengan menggandeng UMY sebagai tuan rumah dalam Perayaan Puncak HTTS Tahun 2019, dikarenakan UMY sebagai Institusi Pendidikan yang berani dan konsisten dalam penerapan kawasan tanpa rokok dan tegas secara total melarang iklan, promosi, dan sponsorship produk rokok pada seluruh kegiatan civitas akademika UMY melalui program Kampus Senyaman Taman.
Penerapan Kampus Tanpa Rokok oleh UMY sejalan dengan Fatwa Majelis Tarjih Dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 6/SM/MTT/III/2010 Tentang Hukum Merokok serta telah mendapat dukungan dari Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta agar diterapkan di Perguruan Tinggi dan Sekolah Tinggi lingkungan lembaga Pendidikan Muhammadiyah.
Program Kampus Senyaman Taman (Kampus Sehat, Nyaman, Tertib dan Aman) tersebut terintegritas secara komprehensif dengan program kawasan tanpa rokok, kampus bersih dan hijau, kampus ramah disabilitas dan kampus tertib, aman dan nyaman. Dengan menggandeng UMY sebagai satu-satunya institusi pendidikan dalam perayaan puncak HTTS 2019, sebagai mitra perayaan HTTS diharapkan menjadi contoh bagi institusi Pendidikan lainnya untuk menerapkan kawasan tanpa rokok secara konsisten.
Puncak Perayaan HTTS 2019 dengan menyelenggarakan Video Tele-Conference bersama dengan beberapa Pemerintah Daerah dan Institusi Pendidikan Tinggi. HTTS Tahun 2019 tersebut dirayakan di empat Kota di Indonesia yaitu, Pertama di Kementerian Kesehatan RI Jakarta oleh Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila F Moeloek; Kedua di Kantor Balai Kota Bogor oleh Walikota Bogor Dr. Bima Arya Sugiarto di Jawa Barat; Ketiga di Kantor Bupati Klungkung – Bali oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, S.Pd., MM dan Keempat di Jogja di Kampus UMY oleh Bapak Rektor Dr.Ir. Gunawan Budiyanto, M.P.
Dari video tele-conference perayaan HTTS yang disiarkan langsung secara nasional dari Jakarta, Kamis, 11 Juli 2019 tersebut terungkap bahwa rokok saat ini menjadi pemicu naiknya prevalensi penyakit tidak menular (non-communicable disease) di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kemenkes RI (2018) menunjukkan prevalensi Penyakit Tidak Menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke dan hipertensi. Prevalensi kanker naik dari 1,4% (Riskesdas 2013) menjadi 1,8%; prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9%; dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%. Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup, antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur.
Perayaan puncak HTTS melalui media video tele-conference untuk memberikan apresiasi kepada beberapa pemerintah daerah yang telah berani dan berkomitmen dalam memberikan perlindungan kepada warganya atas jeratan perilaku merokok dan bahaya rokok serta paparan asapnya melalui penetapan dan implementasi regulasi didaerah tentang kawasan tanpa rokok di Indonesia dan meningkatkan peran serta mitra khususnya institusi pendidikan dalam pengendalian tembakau di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Kementerian Kesehatan mengundang 66 Kepala Daerah di Indonesia untuk menerima penghargaan dari Kemenkes RI dengan empat kategori masing-masing, 36 Parama dan 2 Penghargaan Awya Pariwara yang langung diberikan oleh Ibu Menteri, dan 2 Penghargaan lainnya diberikan oleh Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes yaitu 20 Penghargaan Parahita dan 8 Penghargaan Paramesti. Perayaan HTTS diharapkan dapat menggugah kesadaran bahaya rokok dan paparan asapnya serta upaya berperilaku hidup sehat. (Elvin/Antok Wesman)