Event

Presiden World Craft Council dan Presiden ASEAN Handicraft Promotion and Development Association, Hadiri JIBB 2018.

Presiden World Craft Council dan Presiden ASEAN Handicraft Promotion and Development Association, Hadiri JIBB 2018.

Presiden World Craft Council dan Presiden ASEAN Handicraft Promotion and Development Association Hadiri Jogja International Batik Biennale 2018.

Impessa.id, Jogja : Predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia yang disematkan oleh World Craft Council (WCC) merupakan prestasi luar biasa dan apresiasi yang tak ternilai harganya untuk Indonesia khususnya Yogyakarta. WCC, sebuah lembaga Internasional yang fokus pada apresiasi, kegiatan, serta permasalahan komunitas kriya di dunia, berafiliasi dengan UNESCO,  telah menobatkan Yogyakarta sebagai “Kota Batik Dunia” pada tanggal 18 oktober 2014 di Dongyang, Tiongkok oleh Presiden WCC.

Ketua Panitia Pelaksana JIBB 2018, Tazbir, S.H M.Hum menuturkan, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Yogyakarta dengan peristiwa tersebut sekaligus menjadi tanggung jawab yang melekat erat mengingat Batik sudah tercatatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, sebagai mahakarya bangsa Indonesia oleh UNESCO, dan batik merupakan wujud kesenian rakyat. “Yogyakarta juga telah memenuhi tujuh kriteria yang ditetapkan WCC sebagai syarat menjadi kota Batik Dunia yakni, Nilai Sejarah, Keaslian, Regenerasi, Nilai Ekonomi, Ramah Lingkungan, Reputasi Internasional dan Tersebar Luas,” ujar Tazbir. 

Untuk selebrasi gelar tersebut, maka digelar lah Jogja International Batik Biennale -JIBB 2018 yang rencananya dihadiri oleh Presiden WCC Dr. Ghada Hijjawi Qaddumi, dan Presiden ASEAN Handicraft Promotion and Development Association (AHPADA) Edric Ong,.JIBB 2018 merupakan perhelatan akbar tingkat Nasional dan Internasional, diawali dengan Roadshow di beberapa kota batik di Jawa dan Madura, di ikuti dengan penyelenggaraan Gebyar Batik di Kabupatan-Kota se Daerah Istimewa Yogyakarta, berakhir pada 29 September 2018.

Puncak acara JIBB 2018 berlangsung pada 2-6 Oktober 2018 dengan Opening Ceremony oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, pada 3 Oktober 2018 di Pagelaran Kraton Yogyakarta. Dengan tema “Innovation for Sustainable Future” JIBB 2018 diwarnai dengan diskusi tentang Batik dan permasalahannya, kemudian Simposium menghadirkan pembicara Gubernur Jawa Tengah, Gubernur DIY, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, desainer dari Jepang dan ahli pewarnaan alam Sakhon Nakhon dari Thailand dan dari Taiwan, bertempat di Desa Imogiri Bantul.

Ketua Panitia JIBB 2018 Tazbir berharap, melalui berbagai acara di kegiatan JIBB 2018, dapat berfungsi sebagai suatu peristiwa yang layak untuk di apresiasi dan sekaligus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas. “Kini, terbukalah kesempatan Batik Indonesia dari daerah yang lain untuk bisa memperoleh manfaat, karena Yogyakarta dapat menjadi pintu gerbang bagi kerajinan Batik di Indonesia untuk berkiprah di kancah internasional,” jelasnya.

Agenda JIBB 2018, Pada 2-6 Oktober, Pameran Batik klasik dan koleksi Batik Kraton Nusantara di Pagelaran Kraton. Bazar Batik di Benteng Vredeburg. Eksibisi Batik Indonesia, Batik Fashion, Batik Identitas Wilayah  di Taman Budaya Yogyakarta. Pameran Daur Hidup, Batik Filosofi dan Batik dalam Kehidupan  di Musuem Sonobudoyo. Batik dalam Seni Rupa dan Seni Rupa Kontemporer di Jogja Gallery. Batik Sebagai Elemen Interior dan Design Produk di Museum Bank Indonesia.

Pada 2-3 Oktober, Simposium Internarnasional dan Nasional, Tema Nasional masing-masing, “Kebijakan Pemerintah Dalam Mendukung Pengembangan dan Pelestarian Tradisi Seni Batik”, “Pengaruh Fairtrade Social Compliences Industri Batik pada Mekanisme Perdagangan Internasional”, “Produksi Biaya Rendah Berdasarkan Pengalaman Batik Madura” dan “Kepedulian Terhadap Batik sebagai Warisan Budaya”, bertempat di Hotel Ambarukmo. Untuk Tema International, masing-masing, “The Impact of Batik Innovation for the world”, “International protection of Indonesia’s Batik Heritage”, “Design of Batik Trend and Launching Trend Forecast”, serta “The Development of Asia Natural Dyes”, berlangsung di Hotel Ambarukmo. 

Pada 5-6 Oktober berupa Workshop, masing-masing, Workshop pewarnaan alam menghadirkan ahli warna alam diantaranya Chu Tzo Lou (Taiwan), Prach Niyomkar dari Thailand dan Wahyudi Aji (Jombang) bertempat di Sentra Batik Giriloyo, Desa Imogiri, Bantul, diikuti 100 pengrajin batik Jogja dan dari beberapa daerah Indonesia. Pada 4 Oktober, berupa Heritage Tour meninjau Gedangsari, Gunung Kidul. Kemudian agenda 3-6 Oktober berupa Fashion Show di Pagelaran Kraton Yogyakarta. Berikutnya, 6 Oktober berupa Karnaval JIBB 2018 dimulai pukul 14.00- 17.00 melintasi Jalan Malioboro. (Tok)