SAWIT BAIK, Kampanye Nasional-Global Pemberdayaan UMKM Sawit, Hadir Di Jogja Fashion Week 2025
Maskot SAWIT BAIK, Kampanye Nasional-Global Pemberdayaan UMKM Sawit, Hadir Di Jogja Fashion Week 2025
Impessa.id, Yogyakarta: Dari sekian banyak stand, booth dan gerai di Ruang Pameran Hall B dan C Gedung Jogja Expo Center -JEC Yogyakarta, di hari pertama Jogja Fashion Week 2025, penulis tertarik dengan sebuah stand Badan Pengelola Dana Perkebunan -BPDP dengan tagar SAWIT BAIK.
Dalam benak langsung terbersit ‘Black Campaign’ yang didengung-dengungkan Uni Eropa dan ‘Larangan Masuk Minyak Sawit Indonesia Ke Eropa’. Yang menjadi pertanyaan penulis adalah, Apa hubungannya antara Minyak Sawit dengan Jogja Fashion Week? Karena penasaran, penulis langsung mendekati booth tersebut dan bertanya langsung ke petigas jaga yang ada. Maka terjadilah bincang-bincang itu.
Awalnya penulis mengamati keseluruhan produk apa saja yang diprresentasikan pihak Badan Pengelola Dana Perkebunan, ada produk busana batik dan aneka macam perlengkapan, mulai dari helm motor, rompi anti peluru, kerajinan tangan berupa sandal, hingga tas,keranjang. Dan yang paling menarik pengunjung terutama pelajar yakni adanya permainan seru atau game dengan meng-upload bar-code yang tersedia, berhadiah boneka lucu berwujud Buah Sawit dengan dua pilihan warna, merah atau hijau.
Setelah bertemu dengan Murti Pagar Intan, Senior Staff di BPDP, terungkap keterkaitan antara #SawitBaik dengan JFW 2025 di Gedung JEC Yogyakarta. Dalam kesempatan itu Intan, sapaan akrabnya, memberikan buku Katalog 100 Produk UMKM Sawit Tahun 2025.
Dalam pengantar Katalog tersebut, Direktur Utama BPDP Eddy Abdurrachman menyatakan bahwa Katalog 100 Produk UMKM Sawit Tahun 2025 merupakan bukti nyata kontribusi BPDP bersama UKM dan Koperasi -UKMK Sawit dalam mendukung transformasi industri kelapa sawit kearah yang lebih hijau, inklusif, berdaulat, dan berkelanjutan.
“Katalog ini sebagai wujud peran BPDP dalam pemberdayaan dan penguatan UKMK Sawit, sebagai bagian dari kemitraan untuk mempromosikan kebaikan-kebaikan komoditas Perkebunan, utamanya kelapa sawit, dalam kehidupan sehari-hari Masyarakat,” ujar Eddy Abdurrachman.
BPDP berkomitmen mendorong tumbuhnya UKMK Sawit pada inovasi memanfaatkan turunan minyak kelapa sawit dan limbah kelapa sawit menjadi produk bernilai tambah, ramah lingkungan dan berdaya saing, serta praktik sawit berkelanjutan yang berpihak pada petani dan rakyat.
Katalog 100 Produk UMKM Sawit Tahun 2025, mencerminkan potensi luar biasa dari pemanfaatan komoditas kelapa sawit secara menyeluruh, mulai dari minyak sawit berkelanjutan, produk turunan bernilai ekonomi tinggi, seperti aneka produk pangan, kosmetik, dan produk perawatan tubuh hingga olahan limbah menjadi barang kerajinan, kriya, wastra, dan untuk pupuk organik, yang keseluruhannya dapat diproduksi pada skala UMKM dan Koperasi.
Dalam perhelatan akbar Jogja Fashion Week 2025 di Gedung JEC Yogyakarta, pada 7-10 Agustus 2025, Badan Pengelola Dana Perkebunan -BPDP, hadir memayungi pengusaha batik CV Smart Batik Indonesia dari Yogyakarta yang menggelar produk batiknya di anjungan BPDP, dan beragam contoh produk hasil olahan limbah sawit, seperti, rompi anti peluru, helm motor, sandal, tas dan keranjang buah.
Alhasil ketemulah ikatan erat diantara BPDP dengan Jogja Fashion Week 2025 tersebut, karena Smart Batik Indonesia memanfaatkan minyak sawit yang diolahnya sendiri menjadi ‘malam’ atau lilin batik. ‘Malam’ hasil inovasi Ihsan setelah dirinya yang lulusan Kimia Murni, melakukan riset dan eksperimen sehingga berhasil menbuat ‘malam’ yang spesial yang telah dia patenkan secara hukum. Sukses Story mengenai produk ‘malam’ atau lilin batik hasil rekayasa Ihsan dapat disimak dalam Feature Impessa.id berikutnya.
“Badan Pengelola Dana Perkebunan -BPDP dengan tagline SAWITBAIK, yang hadir sejak 2015, berpartisipasi di Jogja Fashion Week 2025, untuk mengenalkan sekaligus mengkampanyekan Sawit Baik, juga mempromosikan berbagai macam produk turunann sawit, bahwa sawit itu baik, sawit itu dekat dengan kebutuhan kita sehari-hari, dan lilin batik atau lebih dikenal dengan sebutan ‘malam’ batik sebagai bahan baku membatik, itu terbuat dari sawit,. Dari 100 produk UMKM yang terinci didalam Katalog itu merupakan hasil produksi dari sekitar 19 UMKM di berbagai daerah di Indonesia,” imbuh Intan lebih lanjut. (Feature of Impessa.id by Antok Wesman)