Mimbar Seniman Muda Yogya Mengawali Serangkaian Agenda Hari Radio 2018
Mimbar Seniman Muda Yogya Di Auditorium RRI Yogyakarta, Minggu Malam (26/08), Mengawali Serangkaian Agenda Hari Radio 2018.
Impessa.id, Jogja : Himpunan Sastrawan dan Komunitas Sastra Daerah Istimewa Yogyakarta (HSKS-DIY) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta, menggelar “Mimbar Seniman Muda Yogya dan Hari Radio 2018”, pada Minggu petang, 26 Agustus 2018 mulai pukul 19.00 WIB, di Auditorium RRI Pro 2, Jalan Affandi, Demangan, Yogyakarta.
Seniman dan sastrawan muda Yogyakarta yang tampil, Rozi Kembara, Mutia Sukma, Anes Prabu Sadjarwo, Irwan Segara, Fairuzul Mumtaz, Daruz Armedian, dan Ficky Tri Sanjaya. Selain itu dari Komunitas Seni di Yogyakarta, terdapat, Studio Pertunjukan Sastra, Klub Buku Yogya, Teater Eska, SastraArab.com, dan Solitude Poetry, tampil membacakan puisi, deklamasi, cerita pendek, pantomime, musik puisi, teaterikal, dan Arabian Ensemble.
Yuliana Marta Doky selaku Kepala Siaran RRI Yogyakarta mengatakan bahwa Mimbar Seniman Muda Yogya yang digelar di Auditorium RRI Yogyakarta dan disiarkan langsung melalui Pro 2, sangat tepat, mengingat Pro2 disetiap Kamis malam pukul 20.00 hingga 22.00 WIB menyiarkan Puisi Pro. “Tepat sekali kita bisa bersinergi dengan seluruh seniman muda Yogya, karena RRI sebagai Rumah Rakyat Indonesia, memfasilitasi siapapun, darimanapun, untuk memanfaatkan media Pro 1, Pro 2 dan Pro 4 yang ada di RRI Yogyakarta, terutama untuk pembacaan puisi malam ini yang kami siarkan langsung melalui Pro 2,”. Ungkap Marta Doky.
Suharmono selaku Ketua Panitia kepada Impessa.id menjelaskan keberadaan Mimbar Seniman Muda Yogya sebagai wadah penyaluran kreatifitas. “Ini merupakan wdaah bagi seniman muda dan komunitas anak-anak muda di kampus maupun umum, dengan rentang usia dibawah 30 tahun, untuk menampilkan hasil kreatifitas mereka, baik berupa Puisi, Deklamasi, maupun Musik Puisi,” ungkap Mono, sapaan akrabnya.
Dalam pada itu Pengamat Sastra, Hamdi Salad yang hadir di acara tersebut menuturkan bahwa media radio sejak dahulu mempunyai peranan penting dalam perkembangan seni sastra. “RRI Yogyakarta sudah sejak lama, turut membangun apresiasi satra,” ujarnya.
Pendapatnya tentang penampilan anak-anak muda di Mimbar Seniman Muda Yogya, Hamdi Salad menilai sebagai langkah yang cukup baik mengingat penampil masih berstatus mahasiswa. “Jika mereka tetap konsisten, setahun lagi dipastikan karya mereka menjadi lebih baik. Menurut pengamatan saya, anak-anak muda ini lebih gandrung ke panggung, mengisi acara baca puisi, tetapi proses kreatif penciptaan karya satra masih kurang, mereka masih membaca puisi karya orang lain, belum kearah menciptakan buku untuk dipublikasikan secara luas,” jelas Sastrawan senior itu.
Anes Prabu Sadjarwo yang malam itu membacakan dua puisi karya Mustofa W Hasyim masing-masing berjudul, “Berita Yang Menyakitkan Di Pagi Hari” dan “Dimanakah Waktu”, ketika dikonfirmasi Impessa.id Anes mengungkapkan bahwa puisi tersebut relevan dengan situasi kekinian.
“Puisi itu masih konteks dengan hari ini karena berita di televisi yang muncul melulu tentang politik, kejahatan dan kekerasan,” ujarnya. Kaitannya dengan RRI, dirinya menilai positip. “Pembacaan puisi ini disiarkan langsung oleh RRI Yogyakarta, hal itu membuat pendengar semakin tahu dan mengenal kehadiran sastrawan-satrawan muda di Jogja, pendengar tentu ber-imajinasi atas makna syair dari puisi tersebut,” imbuh Anes Prabu Sadjarwo.
Mimbar Seniman Muda Yogya dan Hari Radio 2018, yang dihadiri para pengamat sastra diantaranya Hamdi Salad dan Imam Budi Santosa, merupakan pemantik peringatan Hari Radio ke-73 yang jatuh pada tanggal 11 September 2018. (Tok)