Malioboro Night Festival Unik, Aksi Panggung Diantara Deru Lalu Lintas

Malioboro Night Festival Ke-3 Menghadirkan Tujuh Panggung, Berlangsung Sabtu-Minggu, 11 dan 12 Agustus 2018.
Impessa.id, Jogja : Malioboro Night Festival -MNF, atraksi kejutan yang memberikan valued added tersendiri bagi wisatawan mancanegara yang banyak berdatangan di Yogyakarta, terlebih setelah Jalur Pedestrian Malioboro tertata apik, parallel dengan Peak Season Kunjungan Wisatawan Mancanegara –Wisman.
Malioboro Night Festival 2018 berlangsung di akhir pekan, Sabtu dan Minggu, 11 dan 12 Agustus 2018, mengusung tema “Regeneration”, konsep menghadirkan kembali Spirit Malioboro masa lalu sebagai ruang interaksi sosial antar seniman dan budayawan untuk generasi millennial, dengan menggandeng komunitas seni budaya kontemporer kekinian.
Festival Malioboro tersebut menyiapkan tujuh panggung dengan Panggung Utama terletak di depan Gerbang Barat Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan enam panggung komunitas tersebar di sepanjang Malioboro, masing-masing, di Depan Gedung PRDP DIY, di depan Mall Malioboro, di depan Al Fath, di depan CK Malioboro, di depan Kimia Farma, di depan Liman dan di Pertigaan Ketandan.
“Tahun ini kami mengundang artis-artis nasional sebagai Bintang Tamu seperti rapper kawakan Iwa K dan Mocca, band asal Bandung. Kemudian beberapa penampil pilihan yang juga menjadi high-light acara ini, seperti Anterdans, Jasmine Band, Tashoora dan Bathara Ethnic,” ungkap Imam Pratanadi, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata DIY kepada wartawan Selasa (07/07/18).
Perhelatan MNF merupakan strategi DisPar DIY menggelar atraksi hiburan di malam hari guna memperpanjang length of stay wisman di Yogyakarta. “MNF memperkuat brand DIY sebagai Pusat Budaya, dengan tampilan seni-budaya kontemporer, membuktikan seni-budaya terus berkembang, menjadikan Yogyakarta semakin unik,” tutur Imam Pratanadi yang didampingi Iqbal Tuwasikal selaku Event Organizer.
Sukses MNF pertama di 2016, disusul MNF 2017 semakin melekat di hati wisatawan, sehingga kini wisatawan ke Jogja karena ingin menikmati event di Malioboro. “MNF dihelat di area pedestrian, tanpa ada penutupan arus lalu-lintas, pada MNF sebelumnya terjadi pementasan berhenti sejenak, membiarkan kuda yang menarik Andong lewat, mengingat Kuda itu mogok dan panik karena bising pengeras suara, sehingga membuat kerumunan penonton bubar, namun seterlah pengisi acara menghentikan aksinya, kuda itu menjadi tenang dan berjalan kembali. Demikian ketika Bus Trans-Jogja melintas, para penumpang minta jalan diperlahan ingin melihat sekilas, namun massa yang berada di seberang jalan merasa terganggu, langsung meneriaki supir agar bus segera jalan. Hal-hal seperti itulah yang membuat keunikan Malioboro Night Festival,” jelas Iqbal Tuwasikal.
Panggung Utama MNF 2018 pada Sabtu, 11 Agustus menampilkan, Anterdans, Jasmine, Tashoora, Apollo 10, Iwa K & Sweet Martabak. Kemudian pada Minggu, 12 Agustus menampilkan, Luna Dance, KPJ Malkioboro, ROBBRS, Bhatara Experimental Folk. Mocca. Untuk Panggung DPRD pada Sabtu, 11 Agustus, menampilkan, Komunitas Ska, Om Bardi, Karista Classic Rock dan Callkula. Pada Minggu, 12 Agustus menampilkan, Jazz mBen Senin, Jogja Koes Plus Community dan Jogja Reggae Community.
Di Panggung Mall Malioboro pada Sabtu, 11 Agustus tampil, Prasati, Revolt Stepper Dance Crew, Rampak Gendang, Irama Tongkol Teduh dan Inspin Flame. Pada Minggu, 12 Agustus tampil, Gabriela Fernandez, D’Juggler serta Gio dan Neo. Untuk Panggung Al Fath pada Sabtu, 11 Agustus menampilkan, Drummer Guyub dan Suji Pantomim Production. Pada Minggu, 12 Agustus menampilkan, Djiwa Perkusi, Komunitas Magic Jogja dan Huaton Ansamble.
Panggung CK Malioboro pada Sabtu, 11 Agustus menampilkan, Soundcloud Yogyakarta. Pada Minggunya menampilkan, Umar Haen dan Yuliono Singsoot. Panggung Kimia farma pada Sabtu menampilkan, Komunitas Gitar Klasik dan Sixty Six. Pada Minggunya menampilkan Berdua Saja. Kemudian Panggung Liman pada Sabtu menampilkan, Beatbox Jogjakarta dan pada Minggunya menampilkan, Laigi Band dan Engsel Pintu. Sedangkan Panggung Pertigaan Ketandan pada Sabtu menampilkan Komunitas Rondjeng dan pada Minggunya menampilkan, Hasoe Indonesia. (Tok)