Event

Warga Gotong-Royong Bikin Tumpeng Meriahkan Bulan Pancasila

Warga Gotong-Royong Bikin Tumpeng Meriahkan Bulan Pancasila

Perayaan Bulan Pancasila Di Yogyakarta, Dhahar Kembul Sultan HB X Bersama Masyarakat, Lesehan Di Malioboro, Selasa Petang, 7 Agustus 2018.

Impessa. Id, Jogja : Semangat gotong-royong warga Yogyakarta dalam menandai momentum Bulan Pancasila, perayaan sejak bulan Juni sebagai Hari Kelahiran Pancasila hingga Agustus sebagai Puncak Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, sungguh luar biasa. Ajakan mengelar Dhahar Kembul, santap bareng, bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Lesehan di sepanjang Malioboro, pada Selasa petang, (07/08/18) disambut dengan antusias, setidaknya sumbangan Tumpeng dalam wujud apapun, meski sebagian besar berupa Nasi Kuning, tercatat 240 buah.

Koordinator Dhahar Kembul Widihasto Wasana Putra bersama GKR Mangkubumi, dan Iswantoro, Kepala Bidang Humas Diskominfo serta Danang Wibowo mewakili panitia pelaksana, kepada wartawan di Kompleks Kepatihan, Senin (06/08/18) menuturkan sumbangan Nasi Tumpeng tersebut berasal dari semua kalangan masyarakat. “Sumbangan Nasi Tumpeng berasal mulai dari perorangan, warga pedesaan, warga kampung, pedagang kaki lima, juru parkir, UMKM, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, rumah ibadah, rumah sakit, kusir andong, organisasi profesi, instansi pemerintah, per-bank-an, media massa, perusahaan hingga kalangan dunia usaha. Sumbangan ini wujud nyata ke-gotong-royong-an warga Yogyakarta,” tuturnya.

Menurut Widihasto, Tumpeng dipilih karena mencerminkan filosofi luhur budaya Jawa yang berbunyi Sangkan Paraning Dumadi, Manunggaling Kawula Lan Gusti, dan kehadiran Sultan HB X beserta tokoh-tokoh masyarakat untuk duduk Lesehan di Malioboro Dhahar Kembul bersama warga, merupakan bentuk Golong Gilig dengan harapan pemimpin semakin memahami serta mewujudkan amanat rakyatnya.

Dhahar Kembul yang berlangsung Selasa Wage (Penanggalan Jawa) bertepatan dengan Hari Libur para pedagang kaki lima di sepanjang Malioboro, sehingga acara yang mengusung kearifan lokal dapat menyeimbangi antara kegiatan perniagaan dengan nilai-nilai seni-budaya.

“Dalam kesempatan Dhahar Kembul yang terbagi kedalam 17 Titik, mulai dari Jalan masuk Malioboro di sisi Utara hingga kawasan KM Nol di sisi Selatan, dengan penanggungjawabnya masing-masing, jalur tersebut ditutup, ke-17 petugas juga menyiapkan Kotak Donasi Sumbangan Untuk Korban Gempa Di Lombok, seluruh hasil donasi itu akan diserahkan seutuhnya kepada perwakilan Pemda Lombok yang khusus diundang di acara tersebut,” imbuh Widihasto lebih lanjut.

Menurut agenda, pukul 18.00 hingga 19.00 seluruh panitia menyiapkan Nasi Tumpeng dari Bale Tanjung Kompleks Kepatihan sebagai Pool pengumpulan Tumpeng, ke 17 Titik yang telah disiapkan diiringi Defile Marching Band dari UII dan UPN, Masing-masing Titik yakni, Hotel Garuda, Dinas Pariwisata DIY, DPRD DIY, Malioboro Mall, Hotel Mutiara, Gerbang Kepatihan, Panggung Utama, Toko Batik terang Bulan, Mc Mohan, Toko Ramai, Toko Ramayana, Toko Gunung Mas, Pasar Beringharjo, Mirota batik, Ngejaman, Gedung Agung dan Titik KM Nol.

Dhahar Kembul yang dimulai pukul 19.30 diawali dengan Pemotongan Tumpeng oleh Sultan HB X, terbuka untuk umum, sambil dihibur pentas seni pertunjukan. Adapun Bulan Pancasila 2018 merupakan wujud sinergi-kolaboratif lintas kalangan di Daerah Istimewa Yogyakarta, diantaranya, Keluarga Alumni Gadjah Mada, Ikatan Alumni UII, Kwarda Pramuka DIY, Pusat Studi Pancasila UGM, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta DIY, Karang Taruna, PKK DIY dan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) DIY, yang sepenuhnya didukung Pemerintah Daerah DIY.

Selain Dhahar Kembul, kegiatan yang menyemarakkan Bulan Pancasila antara lain, Sarasehan Pancasila di seluruh Kabupaten-Kota se DIY, Lomba Mural, Kerja Bakti bersih Masjid Pathok Negara, Lomba Mewarnai, Lomba Iklan Masyarakat, Lomba Vlog, Lomba Cover Lagu, Lomba Jurnalistik, Lomba Poster, Lomba Siskamling, Pemilihan Tokoh Inspiratif, serta acara Penutupan di Pagelaran Kraton Yogyakarta pada 25 Agustus 2018. (Tok)