AMEYLIA, Perupa Jogja, Gelar Pameran Tunggal Perdananya Di Artotel Jakal Yogyakarta
Impessa.id, Yogyakarta: Terinspirasi dari tumbuhan jamur yang merebak tatkala dimusim penghujan, perupa belia Ameylia Kurniawati secara intuitif menuangkan keahliannya menyulam, menyusupkan jarum, yang ditekuninya sejak umur 12 tahun atas arahan ibundanya, dan dengan memadukan beragam benang dan kain perca keatas kanvas, hingga menjadi karya seni rupa nan elok.


Atas dorongan orang terdekatnya, Ameylia yang selama ini memajang karya-karya embroidery-nya di media sosial, mulai tahun 2023, dirinya mulai aktif berpameran secara fisik di berbagai event pameran kelompok, di Jakarta hingga ke Singapura. Untuk kali pertamanya Ameylia menggelar pameran tunggal menampilkan 22 karya beragam ukuran, di Artotel Jalan Kaliurang Yogyakarta, dalam tajuk “FLAUNTING FLAWS” pada Desember 2023 hingga Februari 2024.


Dalam pengantar pameran tunggal perdananya “Flaunting Flaws” di kotanya sendiri, Ameylia yang adalah seorang illustrator di media sosial, dia menuturkan, bahwa banyak dari kita sangat berhati-hati dengan apa yang dunia pikirkan tentang kita, atau bagaimana kita menunjukkan diri kita kepada dunia.

Dikatakan, Kita berusaha semaksimal mungkin untuk menampilkan yang terbaik, dari diri kita kepada dunia, agar dunia dapat mengapresiasi kita. Mengunggah foto-foto terbaik di media sosial dan berharap agar dunia menyukainya. Kita memakai topeng sehingga tidak ada yang tahu siapa kita sebenarnya dan memamerkan apa yang menurut kita ingin dilihat dunia. Bisakah memamerkan kekurangan kita?

Dijelaskan bahwa karya seni ini mengajak untuk tahu betapa baik dan cukupnya kita melalui segala kekurangan yang ada dalam diri masing-masing. Bahkan Pelangi pun tidak berbentuk setengah lingkaran sempurna, gelombang laut tidak seragam, bukankah Bulan mempunyai kawah, dan setiap mawar mempunyai durinya, tapi kita tetap menyukainya, bukan?
Lalu mengapa melakukan ketidakadilan pada diri kita sendiri dengan membiarkan kekurangan mendefinisikan kita? Mari menerima dan berbangga padanya, bukan hjanya demi orang yang duduk disebelah kita, tetapi juga untuk diri kita sendiri. Pamerkan mereka, rangkul mereka. Ameylia yang aktif menggelar workshop tentang dunia sulam-menyulam lantas menyitir ungkapan Lady Gaga, “Saya membiarkan diri saya gagal. Saya membiarkan diri saya hancur. Saya tidak takut dengan kekurangan saya”. (Feature of Impessa.id by Antok Wesman)
