Event

Festival Kesenian Yogyakarta Ke-30, berlangsung 23 Juli hingga 9 Agustus 2018.

Festival Kesenian Yogyakarta Ke-30, berlangsung 23 Juli hingga 9 Agustus 2018.

Pemotongan Tumpeng menandai diresmikannya Festival Kesenian Yogyakarta 2018, oleh Eka Kusumaningtyas dari Dinas Kebudayaan DIY diserahkan ke Roby Setiawan, Ketua Umum FKY Ke-30, Jum'at, 20 Juli 2018.

Impessa.id, Jogja : Festival Kesenian Yogyakarta - FKY 30 mengusung tema MESEMELEH, berasal dari dua kata yaitu MESEM yang berarti senyum, dan SEMELEH yang bermakna ikhlas atau nrima, di mulai Senin, 23 Juli dan berlangsung sampai dengan 9 Agustus 2018, sebagian besar kegiatannya dilaksanakan di Kompleks Planet Pyramid jalan Parangtritis Sewon, Bantul.

Pembukaan FKY ditandai dengan Pawai Seni berupa Karnaval Topeng, berlangsung Senin, 23 Juli 2018 mulai jam 15:00 WIB dengan rute Taman Parkir Abu Bakar Ali – Jl. Malioboro – Kawasan Nol Kilometer. Rencananya pawai tersebut dimeriahkan 30 kontingen, terdiri dari kelompok seni, komunitas kreatif, pusat latihan tari, sanggar seni, serta perwakilan kabupaten dan provinsi dari luar Yogyakarta. Berkaitan dengan pelaksanaan pawai tersebut, maka akan ada pengalihan arus lalu lintas, buka tutup jalan menuju Malioboro, mulai dari Gardu PLN di Jalan Abubakar Ali sejak 14:30 WIB.

“Alasan pawai seni ini dikemas dalam bentuk karnaval topeng karena kami ingin mempersembahkan karnaval yang menggambarkan penerimaan (acceptance) atas sifat manusia yang berbeda-beda namun tetap dalam format yang komunal. Sifat yang berbeda-beda itu diperlihatkan dengan topeng yang digunakan oleh peserta pawai. Topeng ini bisa memperlihatkan sifat yang berbeda sekaligus menunjukkan keseragaman pada saat yang bersamaan,” ungkap Roby Setiawan, Ketua Umum - Direktur Seni dan Kreatif.

FKY 30 rencananya dibuka oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA PAKU ALAM X, diawali dengan pertunjukkan tari Sekar Pudyastuti dari Ayudyah Art Dance diiringi Pengrawit Melody Jawi pimpinan Pratiwi Wibowo, ditandai pemukulan kentongan bersama-sama. “Kentongan Titir merupakan sarana komunikasi tradisional yang relevan dengan tema Mesemeleh, cara sederhana untuk berkumpul bersama. Seperti halnya rapat RT/RW di kampung-kampung, selain untuk bersilaturahmi, juga merupakan sarana komunikasi warga,” terang Setyo Harwanto, Ketua Ketua III - Direktur Bagian Umum.

Acara selanjutnya, penampilan grup band experimental dari Yogyakarta, Senyawa. “Kelompok ini menunjukkan progresifitas seni musik Nusantara yang berkembang di Yogyakarta, sebagai wujud semeleh atas perkembangan yang ada.” papar Ishari Sahida, Ketua II - Direktur Program Pertunjukan.

FKY 30 berlangsung selama 18 hari, menyajikan Pasar Seni, Panggung Pertunjukan, Panggung Senyap, Workshop dan Lomba Kreatif, Pameran Seni Rupa (PAPERU), Bursa Seni, Diskusi Seni, Bioskop FKY, Pertunjukan Teater, Pembacaan Prosa, serta Pertunjukan Kontemporer Jogjakarta Video Mapping Project yang kini menjadi Jogjakarta Video Mapping Festival. 

FKY 30 ini dimeriahkan dengan Pawai Mesemeleh diikuti oleh perwakilan kabupaten-kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 7 Agustus 2018 melintasi Malioboro. Secara paralel, digelar pula Festival Kearifan Lokal dari Tim Satunama-Peduli, di Kabupaten Kulon Progo sebagai afiliasi FKY, berupa bazaar, expo dan hiburan, berlangsung pada 25-31 Juli 2018 mengusung tema “Merayakan Keberagaman Nilai dan Tradisi Nusantara”. (Tok)