Event

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Government Gathering, Wadah Kerjasama Dengan Pemerintah

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Government Gathering, Wadah Kerjasama Dengan Pemerintah

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Government Gathering, Wadah Kerjasama Dengan Pemerintah

Impessa.id, Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta -UMY berinisiatif menghelat Government Gathering mengangkat isu Good Government dan Green Government dengan mengundang tokoh-tokoh ternama yang memiliki reputasi tinggi berkaitan dengan kedua hal itu. Akhir-akhir ini banyak  sorotan terkait dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Persoalan yang muncul dan menjadi perhatian publik tselain terkait dengan pengelolaan pemerintahan, juga isu lingkungan yang berdampak pada kebijakan pemerintah. 

"Isu lingkungan menjadi hal mendesak untuk segera diselesaikan melalui kontribusi pemerintah yang berorientasi kepada kelestarian lingkungan guna mencapai keberlangsungan hidup yang ideal. Oleh karena itulah, kami kembali mengadakan acara Government Gathering ini, yang merupakan kesempatan bagi civitas akademika UMY dan Pemerintah Daerah, untuk dapat saling bertukar pengalaman, diskusi, dan berkolaborasi tentang Good and Green Governance. Mengembangkan kerjasama serta memberikan terobosan bagi masyarakat daerah dalam menyelesaikan berbagai problem tersebut," ungkap Kepala Lembaga Kerjasama dan Urusan International Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LKS UMY) Eko Priyono Purnomo MRes PhD dalam sambutan pembukaan, Selasa (18/2/2020) di Sportorium Kampus Muda Mendunia UMY.

Government Gathering yang ke-2 mengangkat tema G5 -Government Gathering on Good and Green Governance, dengan Tagline “Better Government for Better Environment”. Ada tiga sesi bahasan, sesi pertama berupa pembukaan, sambutan, dan penandatanganan MoU, sesi kedua yaitu diskusi tentang Good Governance bersama Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, dilanjutkan sesi ketiga yaitu diskusi tentang Green Governance bersama Gubernur DKI Jakarta H Anies Rasyid Baswedan SE MPP PhD melalui teleconference. Hadir beberapa Kepala Daerah dari berbagai kota di Indonesia, seluruh Rektor Universitas di Yogyakarta, dan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah di Yogyakarta.

Dalam kesempatan itu, Rektor UMY, Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM mengatakan bahwa UMY perlu melakukan networking bersama Bupati, Walikota, Kepala Daerah maupun Lembaga Pemerintah, untuk bersama-sama bahu membahu melaksanakan pembangunan. "Government Gathering on Good and Green Governance ini menjadi sebuah bentuk penghargaan kami kepada Pemerintah Daerah mitra kerjasama UMY serta civitas akademika UMY atas komitmen, kerjasama, dan kerja kerasnya dalam membangun dan mengembangkan daerah. Kegiatan ini juga ditujukan untuk memetakan potensi daerah dan mempertemukannya dengan para akademisi di kampus, guna menghasilkan suatu ide inovasi agar potensi yang dimiliki oleh daerah dapat lebih dikembangkan lagi demi kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat daerah," ungkap Rektor Gunawan.

Sementara itu, Wakil Rektor UMY bidang Kerjasama dan Internasional, Prof Dr Achmad Nurmandi MSc mengungkapkan bahwa sebelumnya UMY telah melakukan pertemuan dengan beberapa kepala daerah. Untuk memetakan dan mencari solusi dari problem yang dihadapi oleh masyarakat di daerah. Dalam pertemuan tersebut selain ditemukan persoalan mengenai korupsi, kolusi, nepotisme, dan kebijakan pemerintah dalam hal isu lingkungan, juga ditemukan isu mengenai kurangnya perhatian mengenai kesehatan terhadap masyarakat terpencil di daerah. 

"Menanggapi pertemuan dengan beberapa kepala daerah tersebut, maka kedepannya kami berencana untuk membuat KKN untuk mahasiswa kedokteran yang akan ditempatkan di daerah kepulauan terpencil di Indonesia. Di samping karena mahasiswa jurusan kedokteran mungkin selama ini tidak pernah melaksanakan program KKN, hanya praktik kerja lapangan di rumah sakit. Selain itu juga karena menurut kami untuk saat ini kebanyakan dokter hanya berpusat di pulau Jawa saja, jadi di daerah terpencil kurang diperhatikan. Padahal sebenarnya masyarakat yang lebih sering membutuhkan tenaga medis itu adalah masyarakat yang jauh dari rumah sakit. Hal ini tentu saja dapat menjadi bentuk kontribusi baru dari UMY untuk masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di daerah terpencil," tutup Nurmandi. (Ads/Antok Wesman-Impessa.id)