Bukit Pinus Di Mangunan, Dlingo-Bantul, Yogyakarta, Disulap Menjadi Kawasan Glamour Camping Berstandar Internasional
Bukit Pinus Di Mangunan, Dlingo-Bantul, Yogyakarta, Disulap Menjadi Kawasan Glamour Camping Berstandar Internasional
Tujuh Hotel Membranding GlamCamp Di Wanawisata Budaya Mataram
Impessa.id, Yogyakarta : Proyek Village Center Wanawisata Budaya Mataram di kawasan Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Makam Raja-Raja Imogiri sebagai Center-nya dan Glamour Camping (GlamCamp) tersebar di bukit-bukit disekitarnya, telah terwujud. Pihak Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, telah membiayai pembangunan GlamCamp tersebut dari DAK Pariwisata 2019 sebesar 5,9 milyar rupiah.
GlamCamp yang tersebar di beberapa kawasan tersebut merupakan kawasan perkemahan berstandar internasional, dilengkapi dengan Toilet bersih, Shower, Mushola, Ruang Pertemuan dan Ruang Santap untuk menikmati masakan lokal olahan warga setempat, dibawah bimbingan dan pengawasan pihak perhotelan berbintang di Yogyakarta.


Kepala Dispar DIY, Singgih Raharjo ketika dikonfirmasi wartawan atas pilihan lokasi menuturkan bahwa kawasan tersebut merupakan lokasi yang sudah ada dasar hukum yang cukup kuat, karena dari Kementerian sudah menyerahkan ke Gubernur. Gubernur kemudian pengelolaannya bekerjasama dengan Dinas Kehutanan, Dinas Kehutanan kemudian bekerjasama dengan Koperasi Notowono selaku pengelola. Pengelolaannya sudah diatur oleh Perda 7 yaitu Perda yang mengatur tentang tata kelola Hutan Lindung dan Hutan Produksi. “Jadi secara lahan clearing clear, sehingga sangat realistis untuk memajukan daerah ini," ungkap Singgih Raharjo.
Untuk Teknis Pelaksanaannya menggunakan PerGub 84 Tahun 2016 yang telah diubah dengan PerGub 5 Tahun 2019. Masyarakat mengelolanya dengan MoU Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil 25:75, 25% untuk atensi pembangunan daerah melalui DPPKD DIY artinya menjadi PAD DIY, kemudian 75% sebagai Dhawuh Ngarsa Dalem sebagai titah Raja, untuk mensejahterakan rakyat dalam konteks rakyat yang mengelola, 70% dikembalikan kepada operator dan sub-operator sedang yang 5% dikelola oleh Koperasi Notowono.


Saat peresmian kawasan wisata GlamCamp di Mangunan, Dinas Pariwisata DIY mengundang jajaran SKPD, termasuk sektor pariwisata yang menyediakan jasa pariwisata.
“Pada hari ini kami membentuk satu frekuensi yang sama baik itu pemerintah dan non-pemerintah, yang dari pemerintah dari Dinas UKM dan koperasi untuk bersama-sama memajukan berikut pembinaan UKM yang ada disini, Dinas Komunikasi dan Informasi untuk menunjang akses internet dikawasan ini, kemudian Dinas Kesehatan untuk penyediaan layanan kesehatan, Dinas Kebudayaan membantu dan menguatkan budaya yang ada disini, Juga kami libatkan industri pariwisata di DIY, Kalau hotel melihat GlamCamp dari sisi penampakan kamarnya, melipat bed cover, dari asosiasi chef mengajarkan warga dari sisi makanannya, cara menghidangkannya, kita ingin GlamCamp ini berstandard internasional, jadi domestik dan wisatawan mancanegara bisa masuk disini.


"Kami juga mengundang Bank Indonesia, dari Garuda Indonesia, kemudian dari Angkasa Pura, BPD DIY, ini dalam rangka untuk supporting CSR-CSR mereka masing-masing kita arahkan ke yang sudah nyata disini di Mangunan, sejak pengembangannya di tahun 2014, sehingga dengan fasilitas yang ada akan menambah daya tarik Mangunan,” imbuh Singgih Raharjo lebih lanjut.
Dinas Pariwisata DIY berupaya menjahit sinergitas, merekatkan semua stakeholder pariwisata dari semua komponen untuk bersama-sama bersinergi, bersama-sama mempunyai komitmen memajukan pariwisata dan menjadikan pariwisata sebagai leading sector yang akan menjadi tumpuan untuk kesejahteraan masyarakat, karena industri yang paling mudah, industri yang paling murah, itu adalah industri pariwisata. “Di Mangunan dengan dasar yang kuat menjadikan pariwisata sebagai penyumbang PAD,” ungkap Kadispar DIY.


Dalam kesempatan itu, seluruh undangan diajak meninjau kawasan Wisata Hutan Pinus bernama “Seribu Batu” dan “Bukit Lintang Sewu” sebagai lokasi wisata yang instagramable berada di perbukitan di kawasan Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul dengan akses prasarana jalanan beraspal mulus.
Di destinasi wisata “Seribu Batu” diatas lahan seluas 2,5 hektar, semua tamu dibuat terpana melihat hutan Pinus di perbukitan disulap menjadi kawasan piknik yang menyenangkan. Di sela-sela Hutan Pinus terdapat Glamour Camping (GlamCamp), bangunan permanen berbentuk lengkungan memiliki dua teras, depan dan belakang, diatas pondasi kokoh besi baja, disewakan sebagai kemah keluarga, dilengkapi empat kasur busa berstandard hotel berikut bantal dan spreinya. Diruangan bawahnya tersedia toilet dan kamar mandi shower.


Di rute menuju GlamCamp, terdapat Ruang Pertemuan berdinding kaca, diatas jurang, serta Panggung Terbuka berbentuk Prosenium berkapasitas seribu penonton. Di kawasan “Seribu Batu” untuk sementara tersedia lima unit GlamCamp yang disewakan. Disitu disediakan pula mobil Jeep berkapasitas empat orang, untuk disewa berkeliling perbukitan dengan tarif untuk long-trip durasi 4 jam, 750-ribu rupiah, untuk medium trip, durasi 1,5 jam, 500 ribu rupiah dan untuk short trip, durasi 1 jam, 350 ribu rupiah, sedangkan untuk Fun-trip 40 menit tarifnya 250-ribu rupiah.
Rombongan lantas menggunakan 10 Jeep beriringan menuju kawasan wisata berikutnya yaitu “Bukit Lintang Sewu”. Di destinasi wisata “Bukit Lintang Sewu” dari tebing perbukitan pengunjung dapat melihat panorama cakrawala nan luas dikejauhan terbuka bebas, dipastikan tergiur untuk melakukan selfi, terlebih di areal tersebut telah dilengkapi dengan sarana ber-selfi secara aman, berlatar belakang pemandangan alam nan mempesona, baik disaat pagi hari, siang hari maupun sore menjelang petang dimana mentari kemerahan siap memasuki peraduannya.


Kawasan wisata “Bukit Lintang Sewu” dipersiapkan untuk wisatawan keluarga guna merasakan sensasi kemah diantara hutan Pinus, menyewa tenda Dom Parasut ataupun menyewa Glamour Camping (GlamCamp) berupa bangunan permanen dari kayu berbentuk lengkungan serupa dengan Dom dilengkapi empat kasur busa standard hotel plus bantal tentunya dan satu set kursi-meja di terasnya. Untuk sementara tersedia lima unit GlamCamp, sedangkan tenda Dom Parasut tersedia cukup banyak. Tersedia pula sejumlah ruangan toilet permanen bersih, standard hotel, mushola besar, ruang santap luas dengan menu khas olahan warga setempat serta ruang pertemuan.


Keterlibatan pihak perhotelan yaitu mengisi ke-tujuh GlamCamp yang sudah ada berupa empat kasur busa plus bantal, bed cover dan sarung bantalnya berikut asesoris serta satu set meja kursi untuk diteras, dengan biaya dipatok untuk setiap GlamCamp sebesar 10 juta rupiah, sebagai bantuan CSR hotel, sekaligus pembinaan dan pendampingan, sehingga pihak hotel yang telah membantu berhak membranding GlamCamp pilihannya masing-masing sesuai dengan style hotelnya.
Penawaran kepada pihak hotel untuk mengisi GlamCamp langsung disambut antusias, sehingga ke-7 GlamCamp langsung menjadi rebutan, masing-masing oleh 101 Hotel, Hotel Dafam Rohan, Unisi Hotel, Tara Hotel, GAIA Cosmo Hotel, Ross Inn dan Cokro Grup. Rencananya, di tahun 2020, GlamCamp di kawasan “Bukit Lintang Sewu” ditambah lagi menjadi 14 unit. Setiap GlamCamp berkapasitas empat orang, tarifnya mulai dari 1 juta hingga 3 juta rupiah per-malam. (Antok Wesman-Impessa.id)
