Feature

UMY Lakukan Aksi Pemberdayaan Petani Gunung Kelir, Kulon Progo, Melalui Edukasi Agribisnis

UMY Lakukan Aksi Pemberdayaan Petani Gunung Kelir, Kulon Progo, Melalui Edukasi Agribisnis

UMY Lakukan Aksi Pemberdayaan Petani Gunung Kelir, Kulon Progo, Melalui Edukasi Agribisnis

Impessa.id, Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan program kegiatan pemberdayaan petani dengan mengedukasi masyarakat Dusun Gunung Kelir, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Sabtu (22/06/2019), sebagai pertemuan perdana program pemberdayaan petani untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai potensi yang dapat dikembangkan di bidang agribisnis. UMY menghadirkan langsung pengusaha muda pemilik perusahaan Pojok Kemasan, Dany Dardanella sebagai pembicara.

Kegiatan berlangsung di masjid Baiturrahman Kampung Branti, Dusun Gunung Kelir, selama tiga jam dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Masyarakat dijelaskan mengenai bagaimana melihat potensi yang dapat dikembangkan sesuai dengan modal alam (natural capital) yang ada di sekitar daerah Kulon Progo dan bagaimana cara mengelola potensi pertanian tersebut, sampai pada tahap memasarkan hasil pertanian yang sudah dikelola.

“Suksesnya pemberdayaan sebuah masyarakat dalam hal ekonomi adalah membuat masyarakat sadar mengenai potensi yang ada di lingkungannya, kemudian melatih masyarakat untuk bisa mengelola potensi tersebut dengan baik secara mandiri, kemudian mendidik masyarakat mengenai cara memasarkan hasil olahan mereka ke dalam dunia pemasaran,” tandas Dany Dardanella.

Harapan diadakan program ini adalah agar masyarakat mampu mengetahui potensi pertanian yang ada di sekitarnya yang dapat diolah secara mandiri kemudian pada pertemuan selanjutnya masyarakat sudah dapat membuat olahan hasil pertanian mereka. Melihat antusias masyarakat, membuat pihak UMY sangat puas akan adanya program tersebut.

Fahmi Irfanuddin, Lc, M.Si, selaku Ketua Program Pemberdayaan Petani, saat memberi sambutan kepada masyarakat mengutip hadits tentang pentingya kerja keras. “Pentingnya kerja keras dari kisah Rasulullah, suatu ketika Rasulullah pulang dari perang tabuk kemudian bertemu dengan seseorang, Rasulullah lalu bertanya kepada orang tersebut “Kenapa tanganmu sangat kasar?” Kemudian orang itu menjawab, “Ya Rasulullah, pekerjaan saya setiap hari adalah membelah batu. Belahan batu itu saya jual ke pasar, lalu hasilnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar.” kemudian Rasulullah menarik tangan tukang batu itu dan menggenggamnya. Bahkan kemudian Rasulullah mencium tangan orang itu sambil bersabda “Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya,” ujar Fahmi Irfanuddin. (Erlangga/Antok Wesman)