Event

Rektor UAJY Saat Wisuda Menyebut Revolusi Industri ke-4 Ubah Tatanan Sosial Masyarakat

Rektor UAJY Saat Wisuda Menyebut Revolusi Industri ke-4 Ubah Tatanan Sosial Masyarakat

Rektor UAJY Saat Wisuda Menyebut Revolusi Industri ke-4 Ubah Tatanan Sosial Masyarakat

Impessa.id, Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta -UAJY menggelar Wisuda Periode III Tahun Akademik 2018/2019, pada Sabtu, 25 Mei 2019, di Auditorium Kampus 2 Gedung Thomas Aquinas, Babarsari. UAJY mewisuda 326 sarjana dengan rincian 299 Sarjana Strata Satu dan 27 Sarjana Strata Dua (Magister). Jumlah wisudawan dengan predikat Cumlaude sebanyak 44 orang, sehingga sampai dengan wisuda kali ini Universitas Atma Jaya Yogyakarta telah meluluskan sebanyak 44.388 Sarjana dengan rincian 42.139 Sarjana Strata Satu dan 2.249 Sarjana Strata Dua (Magister).

Dalam wisuda tersebut, Florentina Dita Puspitasari dari Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika terpilih menjadi wakil wisudawan dan memberikan sambutan mewakili para wisudawan. Floren lulus Sarjana Teknik dengan predikat Cumlaude. Perempuan kelahiran Gunungkidul, 2 Maret 1997 tersebut meraih IPK 3,89.

Selama menempuh kuliah di UAJY, Floren termasuk mahasiswa berprestasi yang aktif mengikuti kompetisi dan mendapatkan penghargaan, diantaranya meraih Juara II dalam Olimpiade Akuntansi yang diadakan oleh STIE YKPN Yogyakarta. Selain itu dia juga meraih Juara 5 besar dalam Olimpiade Akuntansi Nasional yang diselenggarakan oleh UGM. Floren merupakan salah satu penerima Beasiswa BIDIKMISI (2015-2019). 

“Di Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini kita tidak hanya dibekali ilmu semata, namun universitas selalu mengajarkan kita untuk selalu memiliki kasih yang sejati, menjunjung tinggi kejujuran, dan senantiasa memperjuangkan kebenaran. Saya percaya dan yakin bahwa keberhasilan itu adalah proses dan proses itu sendiri adalah perjuangan,” ungkap Floren dalam awal sambutannya. Menurut Floren, Suatu kebanggaan dapat bergabung dalam Sivitas Akademika Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Sebuah universitas yang toleran dan unik. Di dalamnya kami ditempa untuk menjadi pribadi yang ber-integritas, unggul, inklusif, dan humanis dalam aktivitas keseharian.

“Universitas berakreditasi A yang pada tahun 2018 menurut data pemeringkatan pada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta berhasil memperoleh peringkat 4 sebagai Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia,” ujar Floren. “Semoga ilmu yang telah kita timba boleh menjadi bekal dalam bekerja, berkarya, ataupun dalam menempuh pendidikan selanjutnya. Hari ini bukanlah akhir dari pencapaian kita namun sebuah jembatan bagi kita untuk melanjutkan perjuangan mencapai mimpi-mimpi lainnya,” imbuhnya.

Rektor UAJY, Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D., dalam sambutannya mencermati tentang Revolusi Industri ke-4, Abad Artificial Intelligence dan Era Eksponensial yang menghasilkan perubahan besar dalam berbagai bidang. Hal tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan, pemerintah, maupun masyarakat pada umumnya dan pada akhirnya mengubah tatanan sosial di masyarakat. “Penetrasi pengaruh ini dapat disaksikan mulai dari asisten pribadi yang didukung suara seperti Siri dan Alexa, yang dilengkapi dengan Speech Synthesis Markup Language (SSML), hingga teknologi yang lebih mendasar seperti algoritme perilaku, pencarian sugestif, dan self-driving yang digerakkan secara mandiri,” papar Profesor Yoyong.

Menurut Rektor UAJY, dari semua pembaruan dan transformasi peradaban itu, ada sebuah teknologi yang punya potensi paling liar dan mengubah segala macam tatanan yang ada, yaitu Blockchain. Lahirnya Blockchain yang dikenal dalam bentuk Uang Digital Bitcoin itu pun didasari oleh motivasi “pemberontakan” akan sistem pengendalian keuangan negara oleh otoritas Bank Sentral yang dipandang gagal sehingga krisis ekonomi global terjadi pada tahun 2008.

“Realitas tersebut menegaskan kepada kita bahwa kehidupan kita sebentar lagi akan berada di tangan kecerdasan buatan (A.I.). Selanjutnya, A.I juga akan menjadi lebih pintar, lebih cepat, lebih cair sehingga mirip manusia, berkat kebangkitan komputasi kuantum yang tak terhindarkan. Komputer kuantum tidak hanya akan menyelesaikan banyak masalah dan misteri kehidupan yang paling kompleks mengenai lingkungan, penuaan, penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, asal mula alam semesta dan eksplorasi ruang angkasa, namun ia akan segera bertindak sebagai otak mesin manusia super saat ini yang menguasai kehidupan umat manusia di bumi,” ungkap Yoyong.

Di akhir sambutannya, Profesor Yoyong berpesan bahwa kesuksesan dalam dunia kerja selain ditentukan oleh prestasi akademik semata, juga diperlukan level pendidikan kehidupan yang lebih tinggi dan lebih sulit dibandingkan saat kuliah di UAJY. “Inilah yang dinamakan pendidikan sepanjang hayat di kampus kehidupan nyata, Real Life University, yang penuh dengan dinamika, terutama di era digital disruption yang sarat ketidakpastian sekarang ini. Namun demikian, janganlah takut dan tetaplah menjaga semangat untuk selalu berjuang bagi kehidupan yang lebih baik di masa depan,” jelasnya.

“Selamat memasuki dunia kerja, membangun karir dan kehidupan yang bermartabat dan dapat membawa berkat, kesejahteraan, perdamaian dan keadilan tidak hanya bagi diri pribadi namun juga orang lain. Jangan lupa untuk tetap menjalin hubungan yang akrab dengan almamater dan kampus UAJY tercinta,” tutup Yoyong mengakhiri sambutan. (Antok)