Feature

Perhelatan Pasar Keroncong Kotagede Trigger Promosi Kotagede Sebagai City Of Heritage

Perhelatan Pasar Keroncong Kotagede Trigger Promosi Kotagede Sebagai City Of Heritage

Perhelatan Pasar Keroncong Kotagede Trigger Promosi Kotagede Sebagai City Of Heritage

Impessa.id, Yogyakarta : Keikutsertaan anak-anak siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah Kleco Kotagede dipentas Pasar Keroncong Kotagede Ke-4, yang berlangsung Sabtu, 15 Desember 2018, di Panggung Loring Pasar di Utara Pasar Kotagede, menumbuhkan harapan segar, dalam upaya mengenalkan warisan seni budaya bangsa Orkes Keroncong kepada generasi penerus.

Sebanyak 20 siswa SD Muhammadiyah Kleco yang berlokasi di dekat Pasar Karang Kotagede, malam itu dalam suasana sejuk karena guyuran hujan, dengan penuh semangat mereka menggesekkan dawai-dawai biola, melantunkan empat judul lagu, diawali dengan “Gundul-Gundul Pacul”, dilanjutkan lagu “Indonesia Pusaka” featuring Maestro Keroncong Subarjo HS, sebagai penanda pembukaan PKK, kemudian medley lagu “Rek Ayo Rek” dengan “Padhang Bulan” dan ditutup dengan lagu “Manuk Dadali”.

Kepada Impessa, Pembina ensemble Biola SD Muhammadiyah Kleco Kotagede, Divie Amanda Adine Arinda menuturkan keterlibatan generasi penerus di arena Pasar Keroncong Kotagede tersebut. “Berhubung lagu-lagu tersebut sering dimainkan oleh siswa-siswi kami, maka mereka, anak-anak latihan empat kali bersama Sang Maestro Keroncong Subarjo HS. Kami senang, generasi penerus yang ada di Kotagede dilibatkan di Pasar Keroncong Kotagede, sehingga mereka juga mengenalinya lebih jauh,” ungkap Divie.

Pasar Keroncong Kotagede –PKK 2018 sudah menjadi perhelatan akbar publik dan mendapat respon luarbiasa, yang dibuktikan dengan senantiasa penuh sesaknya pengunjung yang datang menyaksikan pementasan di tiga panggung, masing-masing, Panggung Loring Pasar di Utara Pasar Kotagede, Panggung Sopingen di Halaman Pendopo Sopingen, dan Panggung Kajengan di Utara Masjid Perak Kotagede.

Muhammad Natsir "dabey" selaku Koordinator acara menuturkan bahwa Pasar Keroncong Kotagede adalah murni milik masyarakat sepenuhnya. “Sejak pertamakali digelar, di tahun 2015 Pasar Keroncong Kotagede sudah melibatkan segenap warga masyarakat, ada pedagang pasar, ada pengusaha, ada buruh Perak yang lama menganggur, ada pelajar, pemuda dan bapak-bapak seta ibu-ibu, semua bahu-membahu gotong royong mempersiapkan segalanya agar perhelatan PKK berlangsung sukses, sehingga PKK ini murni milik masyarakat,” tutur Natsir Dabey.

Vigil dari grup Orkes Keroncong Kos Atos dari Malang, melalui Impessa, mengungkapkan rasa senangnya dan merasa tersanjung bahwa kelompoknya diundang lagi untuk memeriahkan PKK 2018. “Saya Vigil mewakili teman-teman dari Kos Atos Malang, merasa senang dan tersanjung dipilih lagi mengikuti Pasar Keroncong Kotagede Jogja, bagi kami ini forum silaturahim, sayang hanya satu hari, berlalu begitu cepat, andai pelaksanaannya bisa dua hari tentu semakin memuaskan,” usul Vigil lewat Impessa.

Dalam pada itu, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta sepenuhnya mendukung pelaksanaan Pasar Keroncong Kotagede yang mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan heritage Kotagede yang sarat dengan warisan budaya adiluhung nenek moyang bangsa, sebagaimana dikemukakan oleh Ros Sutikno Sekretaris Dinas Pariwisata DIY. “Pasar Keroncong Kotagede merupakan trigger untuk mempromosikan Kotagede sebagai City of Heritage yang sarat dengan kekayaan asset wisatanya, kepada wisatawan Nusantara maupun Dunia, sehingga kami mendukung sepenuhnya pelaksanaan PKK tersebut selaras dengan acuan Dinas Pariwisata yakni membantu kegiatan yang berbasis budaya,” tegas Ros Sutikno.

Suksesnya pelaksanaan Pasar Keroncong Kotagede 2018 tak lepas dari peran ke-14 grup yang mengisi ke-tiga panggung yang ada dalam kesatuan tema “Bersatu Kita Keroncong” tersebut, masing-masing, Kos Atos dari Malang, Orkes Pecas Ndahe dari Solo, SD Muhammadiyah Kleco featuring Subarjo HS dan Kroncongan Agawe Santosa, Orkes Keroncong Dewa Dewi, Orkes Keroncong Kidung Etnosia, Violet Kroncong UNY, Orkes Keroncong Sorlem, Orkes Keroncong Sinar Nada, Orkes Keroncong Jenak Semanak, Orkes Keroncong Depasko, Orkes Keroncong Pelipur Lara dan Komunitas Keroncong Nusantara. (Tok)