Feature

SUMBUL PRANOV Gelar Pameran Tunggal Perdana CUTE VACATION, Di Jogja Gallery, 24 Mei hingga 5 Juni 2025

SUMBUL PRANOV Gelar Pameran Tunggal Perdana CUTE VACATION, Di Jogja Gallery, 24 Mei hingga 5 Juni 2025

SUMBUL PRANOV Gelar Pameran Tunggal Perdana CUTE VACATION, Di Jogja Gallery, 24 Mei hingga 5 Juni 2025

Impessa.id, Yogyakarta: Sumbul Pranov, menghadirkan karya-karya tiga-dimensi-nya penuh warna-warni cerah menyegarkan bertemakan “Cute Vacation”, di ruang pamer kedua lantai Jogja Gallery Alun-Alun Utara Yogyakarta, hingga 5 Juni 2025.

Bagi Sumbul Pranov, tantangan terbesar ketika melakukan proses berkarya adalah saat harus membagi waktu. Kepada Impessa.id Sumbul menuturkan bahwa dirinya dituntut membagi antara dua hal yang berbeda, yakni pekerjaan dan berkesenian. “Di sisi lain kita harus di ‘excuse’ orang, sedang saat kita berkarya, tidak ada yang meng-‘excuse’, itu yang paling nikmat,” ujarnya.

Penampilan Sumbul hari itu tampak ceria, mengenakan blues pantai ala ‘Hawaiian’ dengan warna terang meriah, ketika ditanya Impessa.id, dirinya langsung merespon, “Justru itu yang jadi konsep dasar vacation-ku ini, berkarya bagiku itu sebuah vacation,” aku-nya. “Harapannya sih, biar orang merespon untuk sedikit meluangkan waktu, melepaskan kepenatan, piknik lah,” selorohnya.

Duet antara Sumbul dengan Yaksa Agus dalam pameran tunggal perdana Sumbul di Jogja Gallery, menurut Yaksa lebih kepada penulisan, “Untuk merespon penawaran yang diajukan oleh manajemen Jogja Gallery, untuk pameran tunggal Sumbul ini, saya lebih mengawal Sumbul lewat tulisan, mengawal kurasi, karena kurasi merupakan bagian dari sebuah seni peristiwa,” ungkap Yaksa kepada Impessa.id.

“Ada yang lebih menarik ketika pameran tunggal perdana ini menandai 30 tahun perjalanan Sumbul mengenal dunia seni rupa. Masuk ISI Yogyakarta hingga menjadi seniman, kemudian menemukan bentuk-bentuk yang orisinil. Kapan lagi kalau tidak di pamerkan, di publish? Sehingga pameran tunggal Sumbul ini merayakan, syukuran atas perjalanan dari Pendidikan hingga menjadi seniman hari ini, ya harus dirayakan dengan rasa syukur. Rasa Syukur perjalanan 30 tahun itu kemudian dimaknai oleh Sumbul semacam piknik. Ketika hidup di Jogja itu serasa piknik,” jelas Yaksa.

Menurut Yaksa, dari piknik itu maka setiap orang akan menemukan pengalaman, “Kadang-kadang piknik itu sejenak, sepintas lalu, tetapi ada sesuatu yang menarik itu justru melekat pada ingatan, menjadi satu kenangan. Demikian sebaliknya jika berlama-lama malah belum tentu jadi kenangan. Keceriaan Sumbul itu diterjemahkan semacam piknik. Menemukan bentuk, kebentukan yang orisinil, gaya personalnya itu Sumbul banget. Kemudian kita rankai menjadi pameran Cute Vacation, piknik yang menyenangkan,” ungkap Yaksa.

Yang menarik dari pameran dapat diikuti dari beberapa kebentukan karya, karya sebelumnya dari realistik, kemudian bentuk-bentuk seperti kubistik, sampai patung abstrak pun pernah dia buat. Selama dua tahun Sumbul intens membuat karya-karya yang kini dipamerkan di Jogja Gallery. Sumbul semakin mantap menyelesaikan karya-karya terbarunya itu demi terwujudnya Pameran Tunggal Perdana-nya.

“Kenyamanan seorang seniman menunjukkan orisinalitas itu, hari ini Sumbul melakukannya, orisinalitas dari pemikiran, dari pencarian, dari pengalaman, setiap orang pasti berbeda-beda, hingga sampai eksekusi, hingga hadir pada pameran hari ini, itu yang kita sebut sebagai orisinalitas,” imbuh Yaksa.

Lebih lanjut Yaksa menjelaskan, “Di ruang dalam galeri, kehadiran sosok-sosok dengan tangan terentang terbuka, ala melantunkan lagu rohani ‘Grace Amazing’, bagi Sumbul, piknik itu semacam pertemuan dengan alam, pertemuan dengan kawan-kawan, maka wujud ‘Grace Amazing’ itu diperbanyak dan ditawarkan kepada teman-teman sesama seniman untuk meresponnya, disini Sumbul itu terbuka dan ingin memeluk kawan-kawan, konsep kolaborasi Sumbul dengan seniman-seniman yang tergabung dalam Sanatana Art Management, sehingga terwujud pameran tunggal perdananya.”

“Sedangkan wujud hewan Kuda, Sapi, yang hadir merupakan simbol alat transportasi, serta motor sebagai alat transportasi modern. Ada Vespa, pengalaman pribadi Sumbul yang kehilangan Vespa kesayangannya. Kemudian ‘Tanah Perjanjian’ kita berjanji hidup di tanah ini tentu berbakti di tanah ini, menjaganya, sebagai representasi ‘Tanah Air’ dalam hal ini Jawa dimana tidak mengenal konsep ‘musuh’, orang asing diterima terbuka, hanya resiko yang muncul kemudian adalah mereka menjadi predator. Jadi kita piknik di ‘Tanah Perjanjian’ seperti bertamasya di kota sendiri, di kampung sendiri, sebagai sumber gagasan yang tidak pernah habis,” imbuh Yaksa.

Di lantai atas galeri terpajang berbagai ‘Belatung’ seolah ‘The Last Super’. Menurut Yaksa Agus, Belatung merupakan ‘pengurai terakhir’ dari rantai makanan, siklus perputaran terakhir. Setelah Belatung maka kembali ke awal lagi, maka kosong, terpampang landscape. Kronologis pameran mulai dari hiruk-pikuk, berujung pada rantai makanan terakhir lalu kembali dari nol lagi.

Berangkat dengan niat baik, Alhamdulillah pembukaan pameran tunggal perdana Sumbul Pranov di Jogja Gallery yang berlokasi di jalan Pekapalan Alun-Alun Utara Yogyakarta, pada Sabtu sore (24/5/2025) berlangsung lancar, meriah, dan dihadiri banyak teman maupun relasi, cuacapun cerah mendukung suksesnya acara. Pameran tersebut berlangsung hingga 5 Juni 2025, terbuka untuk umum setiap jam kerja. (Feature of Impessa.id by Antok Wesman)