Event

Yogyakarta Gamelan Festival, YGF ke-28, Berlangsung Sepekan, 20-26 Agustus 2023.

Yogyakarta Gamelan Festival, YGF ke-28, Berlangsung Sepekan, 20-26 Agustus 2023.

Yogyakarta Gamelan Festival YGF ke-28 Berlangsung Sepekan, 20-26 Agustus 2023.

Impessa.id, Yogyakarta: Yogyakarta Gamelan Festival -YGF ke-28 dengan tema “Gamelan: Beyond Sound”, berlangsung selama satu pekan, pada 20-26 Agustus 2023.

Agenda pada Selasa, 22 Agustus 2023, berupa Rembug Budaya di IFI-LIP, Sagan Yogyakarta. Suatu diskusi seni budaya sebagai ruang komunikasi untuk merawat dan mengembangkan gamelan serta seni lainnya.

Kemudian Lokakarya Gamelan digelar pada 23 Agustus 2023 di Pendopo Gayam 16, Jl. Mantrigawen No. 9 Yogyakarta. Pengisi lokakarya adalah seniman, praktisi, maupun akademisi yang ditunjuk oleh YGF28. Lokakarya ini terbuka untuk masyarakat dengan mendaftar terlebih dulu.

Untuk pertama kalinya, YGF28 menghadirkan Gamelan Dinner di Plaza Pasar Ngasem pada 23 Agustus pada pukul 19.00 sampai 21.00 WIB. Program tersebut untuk menyatukan para pencinta dan pemain gamelan dalam acara makan malam bersama. Dalam Gamelan Dinner ada paparan rencana strategi kebudayaan yang dilakukan Gayam16 melalui kegiatan-kegiatan reguler.

Sebagai puncak acara, YGF28 menghadirkan Konser Gamelan di Plaza Pasar Ngasem pada 24 sampai 26 Agustus 2023 mulai pukul 19.00 sampai 22.00 WIB. Konser Gamelan menghadirkan seniman diantaranya dari Yogyakarta, Jepara, Cirebon, Pamekasan, Padang, India, Semarang, Lombok Barat, Meksiko, dan Malaysia.

Project Director YGF28 Ishadi Sahida alias Ari Wulu menuturkan, keberadaan perhelatan tidak lepas dari para pendahulu yang sudah menggunakan waktunya untuk memperkenalkan gamelan. “Kami yang berdiri di sini bukan semuanya pengrawit yang bisa memainkan gamelan, kami di sini hadir sebagai satu kesatuan sepakat gamelan adalah semangat yang kami bawa sekarang untuk bisa berkontribusi dalam peradaban dunia saat ini,” kata Ari Wulu.

YGF merupakan sebuah perayaan atas gamelan, yang menjadi tempat berkumpul para pemain dan pecinta gamelan seluruh dunia, dan sudah diselenggarakan sejak tahun 1994 oleh Sapto Raharjo (alm).

“Peristiwa ini penting untuk dilakukan sebagai salah satu langkah strategis dalam memajukan kebudayaan Indonesia untuk memberikan kontribusi kepada peradaban dunia,” imbuh Ari Wulu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta Dian Lakshmi Pratiwi menegaskan bahwa gamelan telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda ke-12 yang dimiliki Indonesia pada 15 Desember 2021 oleh UNESCO. Pihaknya menyatakan rasa terimakasih atas kerja sama Pemprov DIY dan komunitas, sehingga spirit gamelan mampu menyatukan semua dan mampu berkolaborasi. (Laili Mufllihah/Antok Wesman-Impessa.id)