Feature

YOGYAKARTA GAMELAN FESTIVAL Berlangsung Di Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta, 21-27 Juli 2025

YOGYAKARTA GAMELAN FESTIVAL Berlangsung Di Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta, 21-27 Juli 2025

YOGYAKARTA GAMELAN FESTIVAL Berlangsung Di Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta, 21-27 Juli 2025

Impessa.id, Yogyakarta, 16 Juli 2025: Yogyakarta Gamelan Festival -YGF kembali hadir untuk edisi ke-30 pada tahun 2025 di Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta, pada 21-27 Juli 2025. YGF merupakan festival yang mempertemukan pemain dan pencinta gamelan dan kali ini YGF mengusung tema "Festival Musik, Seni dan Anak Muda, dengan Spirit Gamelan”

Ishari Sahida selaku Festival Director YGF yang akrab disapa Ari Wulu, dalam Pers Conference bersama Dian Lakshmi Pratiwi, SS., MA diwakili Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Ernawati dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wil. 10 DIY-Jateng, dan Panji dari Simak Siar (kolaborator), bertempat di Margaux by Indoguna, Rabu (16/7/2025), menyampaikan bahwa sebagai sebuah festival, YGF tentu saja mengindahkan elemen-elemen yang dibutuhkan di dalam penyelenggaraannya. Bukan hanya berwujud konser gamelan, namun juga menghadirkan ruang diskusi, ruang ekspresi, pasar, ruang bermain, serta ruang pamer. YGF menjadi ruang untuk pelestarian sekaligus mengusahakan kemungkinan-kemungkinan baru yang dapat muncul di dalamnya.

YGF berusaha membuka pintu selebar mungkin untuk bisa menerima semuanya, dalam rangka mencari kemungkinan baru di dalam melestarikan dan mengembangkan gamelan. Yang pertama tentu saja Musik, sebagai salah satu elemen yang sangat dekat dengan gamelan. Yang kedua adalah Seni dan Anak Muda; 10 tahun ini, dunia seni menjadi hal yang paling disadari dan digemari oleh anak muda. Fenomena menarik yang terjadi (mungkin) akibat dorongan algoritma media sosial digital. Yang ketiga adalah Spirit Gamelan, sebagai landasan pola pikir yang berasas pada DNA manusia Indonesia.

Program-program YGF #30:

PASAR & PANGGUNG COKEKAN: 21 - 27 Juli 2025

Pasar Cokekan dibuat pada rangkaian program YGF-30 sebagai ruang untuk entitas kesenian lain serta kuliner bisa melibatkan diri atau terlibat pada rangkaian program YGF-30. Bermacam produk memadukan kuliner, kriya, dan produk kreatif khas Nusantara.kuliner yang ada dan telah tumbuh di Yogyakarta dan sekitarnya akan disuguhkan di ruang ini selama sepekan.

Panggung Cokekan adalah ruang ekspresi terbuka dalam rangkaian YGF-30, yang hadir berdampingan dengan Pasar Cokekan. Panggung Cokekan bersifat inklusif dan penuh kejutan. Di sini, publik dapat berpartisipasi dan menyumbangkan karyanya, mulai dari pertunjukan musik, workshop interaktif, pantomim, lomba memasak, hingga aksi kreatif lainnya.

Panggung ini menjadi wajah lain dari YGF 30, yang merayakan keberagaman bentuk ekspresi seni dan membuka ruang seluas-luasnya untuk pertemuan antara seniman, pelaku kreatif, dan masyarakat. Sebuah panggung rakyat yang hidup, cair, dan penuh warna.

Tempat: Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta

Waktu: 15.00 - 23.00 WIB.

EXHIBITION: 21 - 27 Juli 2025

Selain pertunjukan, konser dan pasar seni, pada YGF 30Th kami juga akan menampilkan karya instalasi yang dibuat dan dimaknai dengan spirit-spirit dari gamelan. Karya itu merupakan karya dari Jompet Kuswidananto yang membuat rangkaian gamelan dari sisa-sisa rel kereta api dan juga karya dari kawan-kawan Departemen Teknik Elektro dan Informatika UGM dan Gayam16. Pengunjung dapat menyaksikan dan turut memaknai karya tersebut selama sepekan penuh di YGF 30Th.

Tempat: Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta

Waktu: 15:00 - 21:00 WIB

GAUNG GAMELAN: Senin, 21 Juli 2025

Berlangsung di Taman Budaya Embung Giwangan Yogyakarta, pertunjukan gamelan yang dimainkan oleh ratusan pemain gamelan secara bersamaan yang tergabung dalam kelompok karawitan dari 10 Desa Budaya binaan Dinas Kebudayaan "Kundha Kabudayan" DIY dan kelompok gamelan komunitas antara lain Gayam16 dan AKNSB (Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya. Sebagai pembuka Yogyakarta Gamelan Festival ke 30, program ini menampilkan 16 kelompok karawitan yang memainkan 3 gendhing gaya Yogyakarta secara bersamaan. Gendhing-gendhing ini sebelumnya dibagikan kepada publik dan dilatih bersama Gayam 16. Perpaduan bunyi gamelan dari berbagai laras menghasilkan simfoni yang sangat indah dan kompleks. Kompleksitas orkestrasi bunyi gamelan ini tidak diamplifikasi oleh tata suara modern. Hal ini bertujuan agar simfoni yang tercipta dapat terdengar secara langsung oleh telinga. Selain pertunjukan utama Gaung Gamelan, di malam hari ada performance dari Oemah Gamelan, Prawiratama Ethnic Band, dan Dapur Musik. Gaung Gamelan menjadi pembuka dari seluruh rangkaian Yogyakarta Gamelan Festival ke-30. Seluruh rangkaian program YGF adalah terbuka untuk masyarakat umum.

Tempat: Main Stage Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta

Waktu: 15:00 - 23:00 WIB

Desa Budaya yang tampil yakni dari ,1. Ambarketawang, Gamping, 2. Argomulyo, Cangkringan, 3. Bejiharjo, Karangmojo, 4. Kaliagung, Sentolo, 5. Kepek, Saptosari, 6. Kricak, Tegalrejo, 7. Panggungharjo, Sewon, 8. Srimulyo, Piyungan, 9. Tayuban, Panjatan, dan 10. Terban, Gondokusuman.

Adapun yang Komunitas yakni dari, 1. AKNSB, 2. Gayam16 (Canda Nada), 3. ISI Yogyakarta, 4. Karawitan Laras Sekar Arum, 5. Karawitan Padmasangita, 6. SMKI, dan 7. Paseduluran Nandur Banyu .

KONGGRES GAMELAN: Selasa, 22 Juli 2025

Mengundang serta melibatkan praktisi seni gamelan dan sesepuh gamelan untuk bersama-sama membicarakan bagaimana seni gamelan itu sendiri. Kegiatan ini menjadi ruang diskusi, dan berbagi ilmu untuk merawat dan mengembangkan seni gamelan. Ruang ini dibuat dan dibentuk untuk bersama “ngangsu kawruh”, dan kemudian mampu menata dan menentukan strategi untuk terus merawat dan mengembangkan seni gamelan di era modernisasi dan perkembangan zaman hari ini.

Tempat: Exhibition Hall Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta

Waktu: 09.00 - 15.00 WIB

Narasumber: Andrew Timar dan Dr. Raharjo

Moderator: Kusen Alipah Hadi

PANGGUNG SLENTHEM:  Selasa - Kamis, 22 - 24 Juli 2025

Panggung SLENTHEM dibuat sebagai ruang ekspresi pertunjukan baik musik, sastra, puppet/wayang dan film. Tidak hanya menampilkan pertunjukan seni gamelan, ruang ini dibuka untuk para pegiat/entitas/kolektif yang ingin turut serta menjadi bagian dari YGF-30.

Selain mengundang kawan/jaringan Gayam16, panggung ini terbuka untuk siapa dengan format open submission. Siapa saja bisa turut serta, menjadi bagian dan turut merawat apa-apa saja yang telah dihidupi selama ini. Tahun 2025, YGF berkolaborasi dengan Simak Siar pada salah satu program Panggung Slenthem.

Tempat: Main Stage Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta

Waktu: 16.00 - 23.00 WIB

Penampil Panggung Slenthem:

Selasa, 22 Juli 2025: Sense Of Winds, Keroncong Bronto Laras, D'Harmony, Pads, dan Plenthong Konslet.

Rabu, 23 Juli 2025: Petik Cantik Nusantara, Edip Cheese Project, Tiger Paw, dan The Bapuk.

Kamis, 24 Juli 2025: Kebun Kecil, Nuklea, dan Swara Soul.

LOKAKARYA ‘GAMELAN TANPA TEMBOK’ Selasa - Kamis, 22 - 24 Juli 2025

Lokakarya Gamelan yang menjadi salah satu rangkaian acara Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) ke 30. Merupakan workshop bagi semua orang, khususnya yang sama sekali belum pernah bermain gamelan. Dengan mengangkat tema "Gamelan Tanpa Tembok" diharapkan mampu menjadi ruang partisipatif yang menjembatani generasi muda dan masyarakat luas untuk lebih dekat, mengenal, dan turut melestarikan gamelan sebagai warisan budaya yang hidup dan relevan dengan zaman. Materi yang diajarkan berupa satu repertoar musik kerakyatan yang berdurasi ±30 menit yang kemudian dipentaskan di Konser Gamelan pada tanggal 26 Juli 2025

Tempat: Selasar Kawasan Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta

Waktu: 17:10 - 22:55 WIB

Pemateri: Sahrul Kepek Yulianto (@sahrul_kepek)

Peserta: 20 orang (Open call)

SOROT SUMIRAT:  Rabu- Jumat, 23 - 25 Juli 2025

Sorot Sumirat merupakan salah satu program baru yang ada di YGF 30. Ruang pengkaryaan dan pengekspresian karya video mapping merespon music-musik maestro. Bagaimana jika musik karya maestro gamelan dan musisi muda yang mengedepankan bebunyian nusantara digabungkan dengan pertunjukan cahaya melalui media video mapping? Program ini menjadi ruang kolaborasi antara musik dan seni cahaya video mapping. Musik-musik menjadi ilustrasi dalam pertunjukan video mapping dan ditampilkan pada bidang yang tidak biasa juga. Kerja dan karya video mapping juga dikerjakan oleh Kawan-kawan jaringan Gayam16 sepert LZY, ARAFURA, dan Lepaskendali Labs.

Tempat: Fasad Gedung Grha Budaya, Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta

Waktu:

23 Juli 2025 | 20.00 WIB

24 Juli 2025 | 20.00 WIB

25 Juli 2025 | 17.55 WIB

Visual Artist Sorot Sumirat: 1. Anung Srihadi, 2. AOS, 3. APEmotion-kokoksaja, 4. Aptronim, 5. ARAFURA, 6. Convert Textured, 7. Fanikini, 8. Flicker Frame, 9. Isha Hening, 10. Ismoyo Adhi, 11. Kevin Rajabuan, 12. Lepaskendali Labs, 13. LZY, 14. Origin Research, dan 15. Sembilan Matahari.

KONSER MAESTRO:  Rabu, 23 Juli 2025

Yogyakarta Gamelan Festival tahun ini menjadi momen spesial untuk mengenang tiga maestro seni Indonesia: Sapto Raharjo, Harry Roesli, dan Djaduk Ferianto. Melalui karya dan semangat mereka, gamelan selain menjadi warisan budaya, juga menjadi suara kebebasan dan ekspresi. Konser ini adalah bentuk apresiasi untuk dedikasi mereka dalam menghidupkan seni tradisi yang tidak lekang oleh waktu.

Tempat: Concert Hall Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta

Waktu: 19.30 - 23.00 WIB

Audiens: Ticketing via Artatix

SIMAR SIAR: Kamis, 24 Juli 2025

Simak Siar adalah salah satu program dalam rangkaian Yogyakarta Gamelan Festival yang mengusung kolaborasi lintas generasi dan lintas genre. Program ini menghadirkan anak-anak muda dari berbagai latar belakang musik. Mengusung semangat lintas genre, program ini bertujuan memperluas publikasi dan mendekatkan generasi muda pada gamelan melalui dialog kreatif dan pertunjukan yang segar.

Tempat: Main stage, Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta

Waktu: 19.00 - 22.40 WIB

KONSER GAMELAN:  Kamis - Sabtu, 25 - 27 Juli 2025

Konser Gamelan merupakan salah satu program yang menjadi wadah pertemuan antara para pelaku, pecinta, dan penikmat gamelan dari berbagai penjuru dunia. Melalui konser ini, tradisi dan inovasi dalam dunia gamelan saling bersilangan, menciptakan ruang apresiasi, kolaborasi, dan dialog budaya yang hidup. Para peserta lokakarya juga tampil di Konser Gamelan manampilkan hasil pembelajaran selama 3 hari. Tahun ini selain dari Indonesia, juga tampil seniman gamelan dari Cina dan Kanada.

Tempat: Main Stage Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta

Waktu: 19.30 - 23.00 WIB

Penampil Konser Gamelan:

Pada Jumat, 25 Juli 2025: ‎1. Paseduluran Nandur Banyu - Gunung Kidul, ‎2. Pasraman Padma Bhuana Saraswati – Yogyakarta, ‎3. Gasita Karawitan – Yogyakarta, ‎4. Guangxi Arts University - Nanning, China, dan ‎5. Gondrong Gunarto & Friends -Solo.

‎Pada Sabtu, 26 Juli 2025: ‎1. Presentasi Lokakarya – Yogyakarta, ‎2. Gangsayota (SMP 1 Piyungan) – Yogyakarta, ‎3. Andrew Timar - Ontario, Canada, ‎4. Kadapat – Bali, dan ‎5. Srawung Krumpyung - Kulon Progo.

‎Pada Minggu, 27 Juli 2025: ‎1. Pawitakarta – Yogyakarta, ‎2. Gangsadewa Ethnic Ensamble – Yogyakarta, ‎3. Artaxiad Gamelan Syndicate – Solo, ‎4. Beringin Korong – Pamekasan, dan 5. Letto x KiaiKanjeng.

Musik Gamelan yakni Musik Slendro dan Musik Pelog, merupakan kekayaan seni budaya bangsa Indonesia yang luar biasa sehingga perlu untuk terus-menerus disebarluaskan, di teoritaskan, dan di portabilitaskan, sehingga mudah diakses oleh siapapun yang menginginkannya, dan YGF tanpa kenal lelah menyuarakannya hingga 30 tahun berjalan, dan dengan keterlibatan anak-anak muda yang paham betul tentang dunia maya, siap mem-viral-kan Musik Gamelan, Slendro dan Pelog tersebut di semua platform digital. (Feature of Impessa.id by Riza Aulia-Ika Dina-Antok Wesman)