Event

Konser Kebun Nada Nagari, Yakob Varame Luncurkan lagu Gondo Jemek, Mengenang Jemek Supardi.

Konser Kebun Nada Nagari, Yakob Varame Luncurkan lagu Gondo Jemek, Mengenang Jemek Supardi.

Konser Kebun Nada Nagari, Yakob Varame Luncurkan lagu Gondo Jemek, Mengenang Jemek Supardi.

Impessa.id, Yogyakarta: Senin malam, 22 Agustus 2022, di Cafe Cari Nagari gang Nakula, Kembaran , Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Yakobus bersama band dengan nama Yakob Varame menggelar Konser Kebun sebagai konser ke-5 yang meluncurkan lagu-lagu terbaru berjudul “Riak Di teluk Penyu”, “Nada Di Pagi Hari” yang tercipta di Cilacap bersama perupa Ismanto Wahyudi, ada pula lagu berjudul “Jas Merah” dan “Erica”, nama perupa wanita kenamaan Yogyakarta, dan doa untuk mendiang maestro pantomim Jemek Supardi dalam bentuk lagu berjudul “Gondo Jemek” ciptaan perupa Hari Budiono.

“Menciptakan lagu sama halnya seperti melukis, banyak misteri yang kita tidak tahu endingnya. Proses membuat lagu seperti halnya sebuah janin, yang kita rawat, kasihi, biayai hingga lahir menjadi lagu utuh,” ucap Yakobus, seniman jebolan ISI Yogyakarta angkatan 1986 yang justru menjadi pengusaha sukses dalam bidang spanram dan pigura hingga ke mancanegara.

Pada awalnya bernyanyi dan beryoga di jadikannya terapi, setelah ia terkena serangan stroke ringan. Dalam konser pertama hingga ke-tiga masih menggunakan alat peraga yoga yang ia buat sendiri sesuai kebutuhan performing, ajaibnya memang gejala stroke tersebut berangsur hilang.

Meramu musik saat ini prosesnya tak butuh waktu lama, karena sudah ada teknologi yang dengan mudah bisa memilah suara yang dihasilkan. Banyak seniman yang terlibat dalam konser kebun Nada Nagari, diantaranya, gitaris Iwank Sambo, Perupa Ismanto Wahyudi yang ikut memainkan alat musik Ukulele, Tedjo Badut, Deddy, Dhodho, Dimawan, Rangga Gobel, Hani Violin Bawal, Anwar Hartana dan Vigor. Konser tersebut dipandu MC atraktif mantan pemain debus, Ampun Sutrisno dan maslihar.

Dari siang hari juga ada cukil grafis on the spot oleh Syahrizal Palevi, siapapun boleh mencukil, mendadak grafis pulang bawa karya grafis dengan membayar seikhlasnya.

Konser itu menjadi semacam reuni para seniman, kerinduan berkumpul, bercerita sambil meminum kopi seusai pandemi. Kerinduan itu tumpah meriah di konser kebun nada nagari, banyak seniman hadir bahkan ada kolega yang dari luar kota khusus datang untuk konser tersebut.

Menurut Hari Budiono, perupa sekaligus pemilik Cafe Nagari, dirinya sangat bahagia karena selain lukisan yang disumbangkan untuk keluarga Jemek, ada pula tulisan, yang kemudian di respon oleh Yakobus dan Ismanto menjadi lagu berjudul “Gondo Jemek”.

“Cafe Nagari terbuka bagi siapa saja yang ingin mempresentasikan karyanya secara umum, seni apapun, tetapi ya tempatnya kayak gini di kebun pinggir sungai,” pungkas Hari Budiono. (Meuz  Prast/Antok Wesman-Impessa.id)