Duta Besar RI untuk Australia Berbagi Ilmu Dengan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Impessa.id, Yogyakarta : Dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan beberapa mitra internasional melalui peningkatan kemampuan mahasiswa maupun dosen, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta -UMY menerima kunjungan kerhormatan sekaligus menggelar Kuliah Umum bersama Duta Besar RI untuk Australia di Canberra pada Kamis (26/9/19) di Gedung K.H. Ibrahim E.6 Lantai 5, Kampus Terpadu UMY.
Kuliah Umum bertemakan “Strategi dan Peluang Kerja Sama Indonesia dan Australia Khususnya Dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Kemaslahatan Ummat” dihadiri oleh Mahasiswa Hubungan Internasional –HI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Drs. Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, Duta Besar RI untuk Australia di Canberra mengatakan bahwasanya Indonesia mampu menjadikan Australia sebagai aset kepentingan nasional. “Indonesia harus mampu menjadikan Australia sebagai aset. Indonesia dan Australia bisa bekerjasama dalam beberapa hal demi kemajuan dan pengamanan kepentingan nasional," ujarnya.
Menurut Yohanes, Kedutaan Besar Indonesia dan Australia memiliki program kerjasama, yakni Australia-Indonesia Comprehensive Strategic Partnership, diantaranya melakukan upaya peningkatan kerjasama ekonomi dan pembangunan, connecting people, keamanan, kerjasama maritim dan stabilitas, serta meningkatkan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik. Dubes Yohanes mengajak mahasiswa untuk magang di KBRI Canberra, Australia. “Bagi mahasiswa semua, kami membuka lebar khususnya mahasiswa Universitas Muhammadiyah yang sedang belajar terkait Hubungan Internasional untuk berkunjung dan magang di KBRI Australia,” paparnya.
Sementara itu, Dr. Nur Azizah, M.Si, Ketua Prodi HI UMY menyampaikan bahwa perlu adanya follow up dari kehadiran Duta Besar RI di Canberra. “Harapannya kami bisa mengundang kembali Duta Besar RI Canberra untuk mengisi soft skill, agar mahasiswa dapat belajar langsung pada pakarnya mengenai bagaimana cara bersikap yang tepat di hadapan segala pihak. Selain itu juga agar mahasiswa bisa lebih memahami kajian mengenai Australia yang merupakan negara tetangga langsung Indonesia, dan Australia bisa dijadikan aset pendidikan bagi mahasiswa," tutupnya. (Sofia/Antok Wesman)