Impessa.id, Yogyakarta : Krisis kemanusiaan kini terjadi di mana-mana, termasuk di Indonesia dengan pudarnya rasa kebangsaan dan maraknya berita  palsu, hoax, serta kemiskinan yang terus meningkat jumlahnya, sehingga banyak yang memilih hidup men-jomblo, terlebih didukung gaya hidup bebas tanpa ikatan.

Koordinator Forum Ta’aruf Indonesia –FORTAIS, RM Ryan Budi Nuryanto, SE menuturkan, “Banyak pihak yang belum paham akan makna ikatan pernikahan, yakni, misaqan gholidan, janji suci dan sakral kepada Allah SWT dan sah di Catatan Sipil /KUA. Melalui pernikahan tertanam pula rasa kebangsaan, cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia –NKRI, sekaligus mensyukuri nikmat Kemerdekaan RI yang didapat dengan perjuangan dan pengorbanan jiwa raga para Pahlawan,” ujarnya.

Kecintaan terhadap NKRI oleh para pasangan, dapat diimplementasikan, diamalkan dan dipraktikan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Pembentukan keluarga baru dan turun-temurun, diberikan pendidikan Pancasila, dan secara kontinyu, anak-anak dididik pada kepekaan sosial.

Untuk itu pada hari Minggu 4 Agustus 2019, pukul 09.00 WIB, bertempat di Aula Kantor Kecamatn Sewon, Bantul, digelar acara Golek Garwo terbuka secara nasional dan gratis. Perminat bisa datang langsung dengan membawa data diri KTP/KK, Pasfoto berukuran 3x4, bagi yang berstatus Janda atau Duda membawa foto copy surat cerai / kematian, atau menghubungi hotline di 081 5 790 8 232.

Bagi mereka yang berjodoh menemukan pasangannya, disediakan upacara Nikah Bareng, full fasilitas pada bulan Agustus dan Oktober. Untuk jadwal Nikah Bareng yakni Selasa, 6 Agustus 2019 pukul 09.00 WIB bertempat di Kampus 2 Universitas Muhammdiyah Magelang, merayakan HUT Ke- 74 RI, dan Milad ke - 55 Universitas Muhammadiyah Magelang.

Nikah Bareng Agustus-an yang dihelat oleh Ikatan Keluarga Alumni UM Magelang, bekerjasama dengan FORTAIS Sewon Bantul DIY, UMMagelang, HARPI Melati Magelang, DG organizer didukung BPD Jateng, Hotel Atria, BPC PHRI Kota Magelang beserta beberapa pihak, bersifat terbuka untuk umum dan gratis, full fasilitas mulai dari biaya nikah, mahar, ijab unik, tabungan, bingkisan manten, cincin kawin, dekorasi, busana, rias pengantin, dokumentasi, resepsi kerakyatan sampai bulan madu di hotel berbintang di Magelang.

Tujuan digelarnya Nikah Bareng Agustusan menurut Ryan, untuk mewujudnya pasangan sakinah sejahtera membawa kedamaian dan keberkahan, sesuai dengan tata kehidupan dan penghidupan masyarakat ber-Pancasila dilandasi cinta Illahi dan juga wujud mensyukuri 74 tahun Indonesia Merdeka.

“Perbedaan yang ada ini sebagai perekat Persatuan Bangsa berlandaskan budaya dan kearifan lokal dari masing – masing peserta, sehingga pernikahan ini membawa misi religi, budaya, sosial, dan kebangsaan. Yang fenomenal pada nikah bareng ini adalah mahar ijab qobul bendera Merah Putih dan pengucapan teks Proklamasi yang dilakukan secara bersama-sama dan proses nikah diadakan di wall climbing dan di beberapa lokasi unik, semisal di Laboratorium Farmasi, Studio Radio dan Crane Otomotif,” ungkap Ryan.

“Pengantin, Penghulu dan Saksi Nikah, akan memanjat wall climbing untuk melangsungkan ijab qobul, janji suci kepada Alloh SWT, janji untuk membina rumah tangga dan janji mengisi kemerdekaan didalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga Alloh SWT merahmati kita semua, bangsa Indonesia, mencintai Agama, mencintai Tanah Air dan mencintai Kemanusiaan,” imbuhnya.

RM. Ryan Budi Nuryanto menginformasikan, tercatat ada 17 Pasang Pengantin dari berbagai daerah seperti, Magelang, Sragen, Jogja, Semarang dan Kalimantan, yang mengikuti prosesi tersebut. dan ada 2 pasang hasil dari ajang Golek Garwo (cari jodoh), berasal dari Palangkaraya Kalteng dan DIY yang digelar sebelum acara Nikah Bareng, Alhamdulillah ini hasil perjodohan yang ke 7950 pasang. (Ryan/Antok Wesman)