Feature

Sebanyak 37 Seniman Cerobongart Gelar Pameran UNLIMITED Di JONING Artspace Kasongan, Bantul, Yogyakarta, 15 Juni-15 Juli 2025 (Seri 1)

Sebanyak 37 Seniman Cerobongart Gelar Pameran UNLIMITED Di JONING Artspace Kasongan, Bantul, Yogyakarta, 15 Juni-15 Juli 2025 (Seri 1)

Sebanyak 37 Seniman Cerobongart Gelar Pameran UNLIMITED Di JONING Artspace Kasongan, Bantul, Yogyakarta, 15 Juni-15 Juli 2025 (Seri 1)

Impessa.id, Yogyakarta: Memeriahkan Bulan Seni Jogja 2025, Cerobongart dan Joning Art Space menggelar pameran seni rupa SMALL Treasure yang ketiga bertajuk “UNLIMITED” bertempat di JONING Artspace Kasongan, Bantul, Yogyakarta, 15 Juni-15 Juli 2025. Pameran ini merupakan agenda tahunan Cerobongart yang khusus menampilkan karya dua dan tiga dimensi yang berukuran kecil dengan maksimum ukuran 50 Cm.

Pameran Small Treasure yang pertama diselenggarkan di Kembang Jati Art House pada 2023, dan yang kedua digelar di Joning Art Space di tahun 2024, demikian halnya untuk pameran yang ketiga kali ini. Tema pameran UNLIMITED, yang berarti Tak Terbatas, menggambarkan bahwa seni atau kreativitas itu tak ada batasnya. Khususnya seni rupa, berkarya dengan ide, konsep, aliran, teknik atau media, begitu luas dan beragam.

Walaupun dalam pameran ini dikhususkan dengan media kecil tetapi tak akan membuat kreativitas perupa jadi terbatas dan terhambat. Ide-ide perupa yang melimpah akan dituangkan kedalam medium yang mini, tnetu saja ini menjadi tantangan tersendiri bagi para perupa yang biasa yang bermain di medium sedang hingga ukuran besar.

Sebuah tantangan yang coba dijawab oleh para perupa yang begitu antusias mengolah ide, gagasan dan teknik dalam medium minimalis, sehingga tersajikan karya seni yang kaya, segar dan variatif. Berkarya seolah-olah bermain tapi serius, dalam bidang yang tersekat batas maksimum. Bekerja dengan ukuran yang kecil juga dapat menjadi jeda dan refreshing atau bahkan warming up sebelum memjulai karya besar.

Karya ukuran kecil yang menjadi daya tarik tersendiri buat pecinta seni yang memiliki ruang terbatas untuk mengoleksi, dan para pecinta seni baru yang tertarik memulai mengoleksi karya seni. Selain bersifat hand carry dan fleksibel, karya kecil juga tergolong affordable art yang bisa menjadi langkah awal mengoleksi karya yang terjangkau namun berkualitas.

Pameran menampilkan 32 karya lukisan dan 5 karya patung dari 37 seniman, mulai dari seniman senior hingga seniman muda, berasal dari Yogyakarta, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

ARIF WIDARTO dalam pameran “Unlimited” memajang lukisan berjudul “Ice Reflection”. Kepada Impessa.id Arif menjelaskan maknanya, “Dari satu moment estetis ketika kita melihat sebuah bongkahan es dan pada saat itu ada suatu spontanitas ketika saya menaruh sebuah es bersama sirup diatas meja, disitu ada satu gambaran momen yang bagus ketika saya melihat bongkahan es diatas gelas itu ada suatu kehidupan disitu, makanya dari sinilah saya juga melihat disini ada background bongkahan es, gunung es ini juga sebagai salah satu refleksi dari gelas yang ada di es tersebut. Sedangkan nuansa yang ada didalam biongkahan es itu sendiri menggambarkan satu kesepian disitu, ada satu kesendirian disitu, ungkapan refleksi ketika seseorang melihat sesuatu apakah itu benda, ataukah alam, atau sesuatu yang menyentuh hati atau perasaannya, maka disitulah seseorang mengungkapkan sesuatu dengan sebuah karya lukis,” jelasnya.  

BAMBANG WISNU W hadir dengan karya berjudul “Great Woman”. Kepada Impessa.id Bambang mengatakan bahwa “Great Woman” itu seorang wanita yang memiliki kekuatan atau keteguhan, memiliki prestasi yang luar biasa. “Sosok Menteri Keuangan Sri Mulyani, dia begitu hebat, bisa meng-handle semua, makanya saya terinspirasi untuk melukis Bu Sri Mulyani, dengan teknik anyaman, wanita yang kuat memiliki dedikasi, kepribadian yang luar biasa,” akunya.

Pesannya kepada publik, “Kita itu selalu memiliki dedikasi yang kuat, dedikasi yang tinggi untuk berjuang untuk kemajuan negara yang kita cintai ini, seperti Sri Mulyani ini yang sebelumnya bekerja di luar, tapi dia itu banggga dengan Indonesia, makanya dia itu mau kembali mengabdi demi kejayaan Indonesia,” tegasnya.

BOWO PURWADI dengan karya lukisan berjudul “Bertahan Di Kesunyian”: sempat pameran di Jepang, pernah ikut residensi di Thailand dan di Malaysia, melalui lukisan berjudul ini, dirinya  terinspirasi dari sebuah tanaman yang hidup diitengah batu-batuan, itu sering saya temui ketika saya jalan-jalan di pantai, di perkampungan, jadi itu menjadi mentalitas, punya ketahanan untuk menghadapi hidup walauun menghadapi kesulitan.

EKO PENYO menampilkan lukisan berjudul “Me, Coffee, and Rain” sebagai anggota Cerobongart merasa bersyukur alhamdulillah, peserta pameran banyak, antusias pengunjung pameran lumayan banyak, semoga Cerobongart semakin sukses kedepannya. Dikesempatan itu dirinya kepada Impessa.id menguraikan proses kreatif dari karyanya yang berjudul “Me, Coffee, and Rain”, “Disaat pagi hari hujan turun, terbersit enaknya minum kopi sambil duduk diteras, muncullah ide untuk mengabadikan suasana saat itu ke atas kanvas, maka jadilah lukisan ini,” ujar Eko Penyo. (Feature of Impessa.id by Harun-Antok Wesman)