Feature

PRODIA Perkuat Paradigma Pendidikan, Riset, dan Inovasi Diagnostik Kesehatan di Indonesia melalui Kolaborasi dengan FK UKDW dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PRODIA Perkuat Paradigma Pendidikan, Riset, dan Inovasi Diagnostik Kesehatan di Indonesia melalui Kolaborasi dengan FK UKDW dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PRODIA Perkuat Paradigma Pendidikan, Riset, dan Inovasi Diagnostik Kesehatan di Indonesia melalui Kolaborasi dengan FK UKDW dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Impessa.id, Yogyakarta, 20 Juni 2025: Mendukung perkembangan ilmu kedokteran dan penelitian ilmiah di Indonesia, PT Prodia Widyahusada Tbk (Laboratorium Klinik Prodia) melakukan penandatanganan dan penyerahan Nota Kesepahaman -MoU, dengan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana -FK UKDW dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta -UMY dalam bidang  Penelitian dan Pendidikan.

Melalui kolaborasi itu, Prodia mempertegas komitmennya untuk bersinergi dengan dunia akademik dalam memperkaya wawasan, memperluas akses ke teknologi diagnostik, sekaligus memperkuat ekosistem pendidikan kedokteran di tanah air. Kolaborasi ini tak hanya menjadi jembatan pertukaran pengetahuan dan teknologi, tetapi juga sebagai bagian dari upaya bersama dalam mendorong penguatan riset yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan begitu, sivitas akademika pun dapat mengakses secara langsung perkembangan teknologi laboratorium yang terus berkembang pesat.

Dekan FK UKDW dr The Maria Meiwati Widagdo PhD menyambut gembira kerjasama dengan Prodia. "Sangat membantu mahasiswa juga dosen UKDW dalam belajar dan pengembangan ilmu," ungkapnya menyambut Tim Prodia yang hadir di UKDW, Jumat (20/6/2025) pagi. Dilanjutkan kemudian siang harinya penandatanganan MoU Prodia dengan Rektor UMY Prof Dr Achmad Nurmandi, MSc. "Sinergi perguruan tinggi dengan dunia usaha/jasa saling mendukung," ungkapnya.

Mewakili Direktur Utama PT.Prodia Widyahusada Tbk, Direktur Business & Marketing Dr. Indriyanti Rafi Sukmawati,M.Si menyatakan dukungan Prodia ke institusi perguruan tinggi. "Sebagai wujud kolaborasi bersama dalam pengembangan skill dan ilmu pengetahuan khususnya laboratorium klinik," ujarnya.  Menurutnya, kemitraan ini merupakan langkah penting yang menyatukan kekuatan dunia industri dan akademik dalam mempercepat pengembangan teknologi diagnostik serta peningkatan kompetensi tenaga medis. Dengan kolaborasi yang solid, kedua belah pihak dapat saling berbagi keahlian dan pengalaman guna mendorong lahirnya inovasi baru yang relevan dengan perkembangan kedokteran modern. Ia pun optimistis, kerjasama ini akan memberikan dampak nyata dalam mewujudkan layanan kesehatan yang lebih presisi, preventif, dan personal di Indonesia.

Dr. Indriyanti Rafi Sukmawati,M.Si dalam penandatanganan MoU di dua PTS besar ini didampingi apt. Dr.Rina Triana,M.Farm (Product & Research Manager PT. Prodia WidyahusadaTbk), apt. Maria Diah Fibriani,S.Si,M.Kes (Regional Head Central Java Region), Dr. Miftakh Nur Rahman, S.Si.,M.Farm (Mass Spectrometry and Separation Sciences Lab Head, Prodia Clinical Laboratory),  apt. Diah Kumalasari, S.Si,M.Kes (Branch Manager Prodia Yogyakarta), apt.Ni Wayan Ayu Rasmandhani,S.Farm (Regional Marketing Supervisor Prodia Yogyakarta). Penandatanganan MoU semarak dengan talkshow dan penyerahan cinderamata

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UKDW, dr. The Maria Meiwati Widagdo, Ph.D menuturkan bahwa kerjasama ini membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam pemanfaatan teknologi laboratorium diagnostik terkini. Selain memperluas wawasan akademik, kolaborasi ini juga memperkuat pengembangan kurikulum dan riset bersama yang sejalan dengan kebutuhan industri kesehatan. Ia berharap, sinergi ini mampu mencetak lulusan yang tidak hanya mumpuni secara akademis, tetapi juga memiliki kompetensi praktis dan adaptif terhadap perkembangan teknologi medis global. Dengan demikian, para lulusan diharapkan siap berkontribusi aktif dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan Indonesia.

Di kesempatan yang berbeda, Rektor UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc, dalam sambutannya juga turut menyampaikan optimismenya atas dimulainya kerjasama ini. Baginya, kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri merupakan langkah strategis untuk memperluas akses sivitas akademika terhadap perkembangan teknologi diagnostik yang terus berkembang. Melalui kerjasama ini, mahasiswa dapat mengasah kemampuan aplikatif, memperluas wawasan penelitian, dan membangun jejaring profesional yang kuat di dunia industri kesehatan. Ia meyakini bahwa sinergi seperti ini akan menciptakan lulusan yang lebih kompeten, siap menghadapi tantangan nyata, sekaligus turut memperkuat ekosistem layanan kesehatan nasional di masa depan.

Penandatanganan kedua kemitraan tersebut juga dirangkaikan dengan talkshow bertema "The Power of Mass Spectrometry as A Technology Driver in Metabolomic and Human Nutrition Study" yang dipandu oleh Dr. Miftakh Nur Rahman, S.Si., M.Farm. Talkshow menjadi bagian dari komitmen Prodia dalam mendorong pengembangan riset di bidang metabolomik dan nutrisi manusia. Melalui pemanfaatan teknologi mass spectrometry, para peneliti kini dapat menganalisis metabolit secara lebih akurat, sehingga memungkinkan penerapan nutrisi yang lebih presisi dan personal sesuai kebutuhan individu. Teknologi ini telah menjadi fondasi penting dalam pengembangan ilmu gizi modern yang berbasis data. Hingga kini, Prodia tercatat telah menjalin kemitraan dan kolaborasi riset bersama 54 institusi pendidikan, lembaga riset, serta institusi pemerintah, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan membangun ekosistem riset kesehatan yang kolaboratif dan inovatif di Indonesia.

Tentang PT Prodia Widyahusada Tbk.

Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Dr. Andi Widjaja, MBA beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.

Seluruh cabang Prodia telah mendapatkan akreditasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya dari College of American Pathologist (CAP), sebuah Lembaga profesi bidang laboratorium kesehatan di Amerika Serikat yang mendapatkan pengakuan internasional – selama 10 tahun berturut-turut. Dengan Akreditasi CAP ini, kualitas standar suatu Laboratorium klinik dinilai berdasarkan acuan Internasional, karenanya hasil Prodia dapat dipergunakan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di mancanegara. Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional.

Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham “PRDA”. Dalam aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp1,22 triliun.

Hingga 31 Mei 2025, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 376 outlet, di 80 kota, 109 kabupaten, dan 34 provinsi di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre, Prodia Women’s Health Centre, dan Prodia Senior Health Centre.  

Prodia telah meluncurkan Kontak Prodia diantaranya call centre 1500-830 dan personal assistant virtual berbasis online Tanya Prodia (TANIA) yang dapat diakses melalui Whatsapp 08551500830, Telegram: @prodia.id, Facebook Messenger: @prodia.id dan Web Widget Prodia: www.prodia.co.id. Layanan Prodia juga dapat dijangkau melalui Aplikasi U by Prodia yang dapat diunduh melalui App Store & PlayStore. Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi www.prodia.co.id atau Email: corporate.secretary@prodia.co.id. (Dian-Prodia/Antok Wesman-Impessa.id)