Pentas Teater Musikal Belanda Kolaborasi Gamelan Berlangsung Sukses
Impessa.id, Yogyakarta: ERASMUS Huis, Pusat Kebudayaan Belanda di Jakarta menggelar program seni pertunjukan Oorkaan Ensemble Teater Musikal ‘Gong and the Four Noses’ yang menggabungkan elemen-elemen eksperimental, kontemporer, dan lintas disiplin untuk menciptakan pengalaman artistik yang unik.
Pementasan teater musik asal Belanda tersebut, berlangsung di tiga kota, diawali di Erasmus Huis Jakarta, Sabtu, 3 Mei 2025. Kemudian di Yogyakarta Erasmus Huis bekerjasama dengan Pendhapa Art Space menggelar pementasan teater musikal tersebut di Gedung Societet Militer Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Rabu, 7 Mei 2025. Pentas teater musikal terakhir dilaksanakan di Petra Christian University Surabaya, Sabtu, 10 Mei 2025.
Pementasan teater musikal tiga kota Jakarta, Yogyakarta dan terakhir di Surabaya mampu membangun interaksi dan menghibur penonton. Termasuk di Yogyakarta dimana pentas teater musikal tersebut memanfaatkan beragam alat musik, teknik bermain, dan teknologi modern, ansambel ini menjadi ruang bagi kreativitas tanpa batas. Selain itu, Oorkaan Ensemble tidak hanya berperan dalam menciptakan karya baru, tetapi juga dalam memperkenalkan masyarakat kepada dimensi baru dari seni musik.
Caecilia Elizabeth, selaku Direktur Artistik mengatakan, “Pendukung Oorkaan Ensemble terdiri dari Musisi-musisi berbakat yang memainkan peran penting dalam menciptakan harmoni dan kualitas tinggi pada setiap pertunjukan. Beberapa diantaranya Michela Zanoli sebagai pemain Harpa, Michele Mazzini sebagai pemain Bass Clarinet, Robbrecht Van Cauwenberghe sebagai pemain Bajan (Akordion), Veysel Dzhezur sebagai pemain Perkusi”.
Empat pendukung pentas teater musikal adalah musikus yang mempunyai kesepakatan bersama untuk membuat gelaran drama musikal. “Karena itu, sekitar dua bulan, empat pemain melakukan proses dari riset, proses Latihan, agar bisa tampil menyatu bermain teater musikal yang bukan sekadar memainkan alat musik, namun ketika bermain musik sesuai dengan alur cerita,” papar Caecilia Elizabeth.
Dikatakan Caecilia Elizabeth, bahwa ‘Gong and the Four Noses’ karya Oorkaan Ensemble ini, pertunjukan teater musikal memikat yang terinspirasi oleh bunyi-bunyian dari Indonesia dan musik gamelan. Saat gong berbunyi, empat hidung yang penasaran menelusuri berbagai alat musik, mendorong mereka untuk melihat di luar sudut pandang mereka. Melalui bahasa musik yang universal, karya teater ini memadukan seni musik dengan elemen teater, menciptakan pengalaman unik dan imersif yang mengajak penonton dari segala usia untuk merasakan kekuatan musik live dan merayakan warisan musik dunia. Pentas teater musikal dipungkasi dengan lagu “Bengawan Solo” karena suasana musikal warna Indonesia pas dengan kemasan teater musikal menggabungkan musik barat dan Indonesia termasuk gamelan dan keroncong,” imbuh Caecilia Elizabeth.
Ganes Satya Aji, selaku Pendhapa Art Space (PAS) mengungkapkan, selama PAS sudah menjalin bekerja sama dengan Erasmus Huis melaksanakan gelaran seni dan budaya baik pameran Word Press Photo, pentas musik klasik, teater boneka, dan ini mementaskan teater musikal. Karena pentas teater musikal ini menarik dan layak diapresiasi dilaksanakan di Gedung Societet Militer TBY yang lokasinya di tengah kota budaya Yogyakarta. “Yang menggembirakan para penonton yang memadati gedung tampak senang dan terhibur menyaksikan pentas teater musikal dari Belanda,” kata Ganes. (Khocil Birawa/Antok Wesman-Impessa.id)