Impessa.id, Yogyakarta: Kiniko Art, Sarang Building Yogyakarta, berkolaborasi dengan Studio Grafis Minggiran Yogyakarta, menggelar Pameran Seni Grafis, bertajuk “PRINT PARADE #3” bertempat di Kiniko Art, Sarang Building blok II, Jl. Kalipakis RT 05/11, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kurator pameran, Bambang ‘Toko’ Witjaksono menjelaskan, secara umum, istilah parade sering diartikan sebagai prosesi or, ang atau kendaraan yang bergerak melalui tempat umum untuk merayakan hari atau acara penting. Namun dalam event ini, Print Parade dimaknai sebagai sebuah perayaan penting dalam dunia print (seni cetak grafis murni) yang dimotori oleh Studio Grafis Minggiran bersama para pegrafis lainnya dan dilakukan di tempat umum/ ruang publik (galeri).

Sebelumnya, penyelenggaraan Print Parade #1 (2013) dan Print Parade #2 (2016) selalu dilaksanakan di Studio Grafis Minggiran dengan metode workshop bersama seniman lain dan kemudian hasilnya dipamerkan.

Selain menampilkan karya hasil workshop, pameran ini juga memajang karya-karya para anggota Grafis Minggiran. Setelah vakum agak lama, kali ini Print Parade hadir kembali dengan format yang sedikit berbeda. Tidak lagi dimulai dengan workshop pembuatan karya dengan teknik grafis, namun langsung melakukan pameran bersama antara anggota Studio Grafis Minggiran dengan seniman-seniman grafis pilihan, dengan jumlah peserta 38 seniman.

Event PRINT PARADE#3 dapat berlanjut di tahun ini berkat ajakan mulia dari Kiniko Art, sebuah ruang seni di Yogyakarta yang juga concern pada perkembangan Seni Grafis.

Print Parade #3 memamerkan karya-karya Seni Grafis terbaru (tahun 2024) sebagai upaya untuk melihat perkembangan terbaru Seni Grafis, paling tidak di Yogyakarta dan sekitarnya. Ke depan, Print Parade dirancang sebagai sebuah event berkala dua tahunan.

Melalui event ini, diharapkan kita dapat melihat bagaimana perkembangan Seni Grafis (Yogyakarta/Indonesia), tidak hanya perkembangan karya para member Studio Grafis Minggiran saja, namun juga perkembangan karya grafis dari pegrafis/ seniman lainnya. Hal ini dapat dilihat sebagai metode Studio Grafis Minggiran untuk introspeksi diri dan tidak jumawa sebagai sebuah studio (yang fokus pada teknik) grafis cetak dalam. Dengan begitu, maka di satu sisi akan melecut anggota Studio Grafis Minggiran untuk terus meningkatkan skill dan konsep berkaryanya. Di sisi lain sebagai pembelajaran bersama atau berkompetisi dengan pegrafis lainnya dalam suasana yang cair dan menyenangkan.

Acara pameran dimulai dengan DISKUSI tentang ‘Pasar Seni Grafis’ pada Sabtu,7 September 2024, jam 14.00-16.00 WIB bersama pembicara Dr. Andonowati (kolektor & founder of Artsociates and Lawangwangi Creative Space). Pembukaan dilakaukan pada hari yang sama, Sabtu, 7 September 2024, jam 16.00 WIB, oleh Dr. Andonowati.

Tentang Studio Grafis Minggiran

Studio Grafis Minggiran beralamatkan di Jl. Bekelan-Tirtonimolo No.2, Bekelan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, DIY 55184. Email: minggiran.grafis@gmail.com, Instagram: @grafis.minggiran.

Studio Grafis Minggiran adalah komunitas dan studio kerja yang berlokasi di Yogyakarta dan fokus pada pengembangan Seni Cetak Grafis. Diinisiasi oleh para mahasiswa Seni Grafis ISI Yogyakarta sejak tahun 2001, kini Studio Grafis Minggiran telah bertransformasi menjadi sebuah perkumpulan berbadan hukum. Studio Grafis Minggiran berkembang sebagai ruang kerja kreatif yang dapat diakses oleh siapapun yang tertarik pada pengembangan seni cetak grafis. Beberapa program seperti residensi seniman, magang mahasiwa, pameran, diskusi, lokakarya dan proyek seni lainnya telah dilakukan oleh Studio Grafis Minggiran.

Event penting yang diorganisir secara berkala dua tahunan adalah PSGY (Pekan Seni Grafis Yogyakarta), yang sejak tahun 2017 mengusung tema berbeda tiap penyelenggaraannya berdasar teknik-teknik dalam Seni Grafis dan memamerkan karya seniman top dunia (Salvador Dali, Andy Warhol, Liu Ye, Affandi, Mochtar Apin, dll) bersama dengan karya pegrafis dari seluruh Indonesia. Anggota Studio Grafis Minggiran adalah Deni Rahman, Lulus ‘Boli’, Theresia A. Sitompul (Tere), Ruli Putra Adi, Alfin Agnuba, Arga Aditya dan Bambang ‘Toko’ Witjaksono. (Bambang Toko Wicaksono/Antok Wesman-Impessa.id)