Event

Pameran Seni Rupa Prasasti Volume 2, Kala Romantika, di Pendhapa Art Space Yogyakarta, 3-5 Desember 2023

Pameran Seni Rupa Prasasti Volume 2, Kala Romantika, di Pendhapa Art Space Yogyakarta, 3-5 Desember 2023

Kepala Departemen Ilmu Komunikasi UNY, Dra Pratiwi Wahyu Widiart MSi didampingi Ratna Ekawati SIP MA, Sek Dep IlKom,i  meninjau pameran Prasasti Vol 2, Kala Romantika, di Pendhapa Art Space Yogyakarta, Minggu (3/12/23)<

Impessa.id, Pendhapa Art Spoace, 3 Desember 2023, Yogyakarta: Setelah sukses dengan penyelenggaraan pameran seni rupa Prasasti Volume 1 di Benteng Vredeburg Yogyakarta di tahun 2022, kini Himpunan Mahasiswa UNY kembali merayakan Bulan Komunikasi 2023, melalui pameran seni rupa Prasasti Volume 2 bertajuk “Kala Romantika” bertempat di Pendhapa Art Space Dongkelan, Ringroad Selatan Yogyakarta. 3-5 Desember 2023.

Pameran seni rupa Prasasti memberikan ruang   bagi beragam jenis karya, mulai dari karya dua dimensi, karya tiga dimensi, short ovie, newscasting, jurnalistik, public relations campaign, hingga periklanan, Pameran seni rupa Prasasti yang dihelat oleh Himpunana Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Negeri Yogyakarta, juga terbuka untuk submisi karya nasional dan umum.

Tajuk “Kala Romantika” merupakan refleksi tentang romantika politik masa lalau yang diimplementasikan pada konteks politik masa kini maupun masa depan sesuai sudut pandang setiap peserta pameran. “Kala Romantika” juga menyoroti esensi soft politik dalam kehidupan sehari-hari, yang nampak sederhana namun penuh kompleksitas semisal dalam menentukan menu makan sehari-hari didalam suatu keluarga.

Kepala Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta, Dra Pratiwi Wahyu Widiarti, M.Si., didampingi Ratna Ekawati, S.IP., M.A., Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta, disela-sela pembukaan pameran, Minggu (3/12/2023) menuturkan, “Teman-teman mahasiswa ini bsa memperlihatkan, mendeskripsikan, bisa menggambarkan kondisi katakanlah kalau mereka melihatnya sebagai tema politik begitu, itu dari jaman sebelum sampai saat ini,” tutur Bu Tiwi, sapaan akrabnya.

Dikatakan, “Jadi representasi atau gambaran-gambaran yang diperlihatkan di Pameran ini agak utuh atau sudah utuh menurut saya, bagaimana menggambarkannya, padahal anak-anak millennial ini kan tidak mengalaminya pada masa-masa sebelumnya, tetapi mereka menyerap itu dari bacaan, dari sumber-sumber yang ada, sehingga mereka bisa mendeskripsikan, menggambarkan secara cukup detail, meskipun perlu eksplorasi lagi tentunya, semisal penggambaran tentang suatu orde, tentang pemerintahan, suatu kepemimpinan, seperti itu” jelas Bu Tiwi.

Lebih lanjut Bu Tiwi menuturkan bahwa pameran “Kala Romantika” menurut mahasiswa, politik itu tidak saja dipahami sebagai sesuatu yang jauh dari mereka, jadi menurut mereka politik itu ada didekat mereka dan bahkan mungkin melekat pada diri mereka, terutama didalam keluarga, itu sudah ada, perbincangan tentang hal-hal yang mungkin mengandung perbedaan, tetapi juga bisa mengandung persamaan, dan itu membutuhkan diskusi, kolaborasi, musyawarah, bahkan bisa terjadi konflik pula. Saya memaknai ini suatu karya yang cukup merepresentasikan meskipun juga ada yang samar begitu. Suatu langkah awal bagi mahasiswa untuk mereka bisa meresepsi hal-hal yang terjadi diseputar mereka dan event itu terjadi dimasa lalu.”

Pameran instalasi dan seni rupa Prasasti Volume ke-2 di Pendhapa Art Space yang memajang 50 karya, terbagi kedalam 10 kelompok, dari 130 mahasiswa gabungan beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta, seperti, Universittas Negeri Yogyakarta, Universiyas Ahmad Dahlan, Institut Seni Indonesia – ISI Yogyakarta.  Sebagai bagian dari lima rangkaian acara yang dihelat Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNY, pameran Prasasti Volume 2, 2023, merupakan perspektif sudut pandang anak muda terhadap politik yang menurut Ketua panitia Aida Nuha Nabila, tidak harus jauh-jauh melihat ke Senayan Jakarta, namun cukup di area terdekat saja untuk kemudian dituangkan kedalam karya seni rupa.

Bagi Zacky Kusnail, salah satu mahasiswa yang ikut terlibat didalam pembuatan karya instalasi bersama, pameran seni rupa Prasasti Volume 2. Bertajuk “Kala Romantika”. “Ini jadi tantangan tersendiri bagi kami, karena kami, generasi Z, tidak mengetahui secara penuh tentang dilematika yang pernah terjadi, sehingga kami dituntut untuk mencari berbagai sumber, mencari berbagai perspektif, mencari berbagai framing, selama dua bulan, untuk memenuhi segala yang seharusnya kami tampilkan disini, karena kami memang belum ada di jaman itu, dan harus menggambarkan jaman itu seperti apa gitu,” aku Zaki.

Direktur PAS Ganes menjelaskan, bahwa keberadaan PAS, sebuah ruang seni kontemporer yang didirikan oleh Dunadi, seorang pematung di Yogyakarta. Ruang publik seni ini, dapat menjadi wadah bagi seniman lokal maupun internasional untuk berkolaborasi dan memamerkan karya-karya seni budaya. PAS, juya menggunakan konsep ruang terbuka yang menggabungkan tradisi Jawa dengan sentuhan kontemporer. PendhapaArt Space menciptakan lingkungan yang unik dan mendukung untuk pameran seni, pertunjukan, serta berbagai kegiatan seni dan budaya lainnya.

Pendhapa Art Space tidak hanya berfungsi sebagai galeri seni, tetapi juga sebagai pusat pertemuan dan diskusi untuk memajukan wacana seni kontemporer di Indonesia. "Berbagai pameran seni, lokakarya, dan acara budaya, PAS berperan dalam mengembangkan komunitas seni budaya yang dinamis dan beragam di Yogyakarta, dapat menjadi destinasi yang menarik bagi para pencinta seni dan budaya," kata Ganes. (Khocil Birawa/Antok Wesman-Impessa.id)