Sabda Amukti Fasai, Mahasiswa UMY, Penemu DOSCA - Alat Monitoring Dosis Radiasi Sinar X

Sabda Amukti Fasai (22 tahun) dengan DOSCA portable yang dia kenakan, hasil penemuannya yang kini diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Tingkat Nasional 2018.
Impessa.id, Jogja : Saat ini banyak peralatan medis yang menggunakan radiasi, baik itu radiasi sinar X, radiasi sinar Ultra Violet, maupun radiasi radioaktif, yang jika keseringan bersinggungan dengan peralatan radiodiagnostik dengan ambang batas diatas ketentuan dosis, dapat berdampak negatif bagi kesehatan operatornya atau radiografernya. Meskipun setiap petugas dibekali dengan perangkat detektor radiasi, namun alat itu masih harus diimpor dengan harga mahal, selain itu juga membutuhkan peralatan tambahan untuk membaca hasil akibat paparan radiasi yang menerpa para radiographer tersebut.
Menyikapi hal itu, mahasiswa D3 Teknik Elektromedik, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, berhasil membuat alat detektor radiasi portable berukuran saku, ringan, berbiaya murah, aman dan sangat praktis bagi para radiographer untuk mengetahui pancaran radiasi secara langsung, seketika itu pula.
Penemuan Alat Monitoring Dosis Radiasi Sinar X oleh Sabda Amukti Fasai (22 tahun) sebagai Ketua Peneliti yang didukung oleh Subhan Bariton (20 tahun) selaku Anggota Peneliti 1 dari Teknik Elektromedik, dan Nahdhatur Rughaisyiah (22 tahun) dari Program Studi Ilmu Keperawatan UMY selaku Anggota Peneliti 2, akan membantu mengurangi efek kecelakaan bagi radiographer pengguna alat yang memancarkan radiasi Sinar X, serta memudahkan membaca dosis radiasi, sehingga radiographer mampu mengambil jarak dan waktu yang aman saat berada di medan radiasi.
Kini prototype alat monitoring radiasi sinar X portable yang praktis, ringan dengan harga terjangkau yang diberi nama DOSCA (Dosimeter Co-Card Alarm) hasil penemuan Tim Mahasiswa Fakultas Vokasi UMY tersebut berhasil lulus nominasi mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2018.
Ketika ditemui Impessa.id, Sabda, sapaan akrab Sabda Amukti Fasai menuturkan secara singkat teknis pembacaan pancaran radiasi sinar X melalui DOSCA kreasinya itu. “Pada alat monitor ini, dosis pancaran sinar X dapat dilihat pada layar OLED. Adanya fasilitas EEPROM pada Chip ATmega328p, fungsinya untuk mengetahui dan mengevaluasi dosis yang telah diterima secara periodik. Kemudian buzzer dan led pada peralatan itu berfungsi sebagai indikator adanya radiasi yang diterima detektor”, ungkap Sabda.
“Saya banyak membaca jurnal ilmiah dari BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional) mengenai arti radiasi, manfaat radiasi dalam ilmu kesehatan, jenis radiasi untuk keperluan diagnostik, bahaya radiasi peng-ion jika mengenai tubuh, hingga nilai batas dosis radiasi yang aman bagi para radiographer sehingga dapat meminimalisir efek buruk radiasi selama berada di ruangan”, imbuh Sabda lebih lanjut.
Setelah melewati serangkaian uji kelayakan berikut analisis tingkat akurasi dan ke-presisi-an Dosimeter Co-Card Alarm tersebut dihadapan tim ahli, kini penemuan generasi muda Anak Bangsa yang membanggakan itu menunggu tanggapan lebih lanjut dari Pemerintah.
Sementara itu, ketika ditemui Impessa.id di Kampus UMY Ringroad Selatan Tamantirto Kasihan Bantul, Rabu (11/7/18), Dosen Pendamping dari Tim Mahasiswa Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berhasil membuat alat monitor DOSCA, Erika Loniza, S.T., M.Eng. menjelaskan upaya kedepan untuk kreatifitas mahasiswanya tersebut. “Kini sedang dalam pengajuan Hak Cipta, yang ternyata prosesnya memakan waktu lama. Mudah-mudahan DOSCA sebagai hasil karya asli Putra Indonesia dan komponen-komponennya juga dari Dalam Negeri, memperoleh perhatian khusus baik dari Pemerintah maupun khalayak luas”, ujar Erika Loniza. (Tok)