Laboratorium Klinik PRODIA Yogyakarta, Gelar Seminar NUTRISI dan GENOMIC, Pengaruhnya Pada Kesehatan
Laboratorium Klinik PRODIA Yogyakarta, Gelar Seminar NUTRISI dan GENOMIC, Pengaruhnya Pada Kesehatan
Impessa.id, Yogyakarta, Indonesia, September 2025: Laboratorium Klinik Prodia menggelar seminar dengan topik “Genomik dan Nutrisi” yang berlangsung Sabtu, 20 September 2025 di Harper Malioboro JL P. Mangkubumi No .52. Yogyakarta, menghadirkan pembicara, dr. Qorry Agustin Prahudiastuti (Dokter Functional Medicine), R. Beppy Hamuaty (Regional Marketing Manager Laboratorium Klinik Prodia), dan Manda Baskoro (Meditation Fasilitator and Energic Crystal Healing Practitioner)
Seminar tersebut dihadiri sekitar 50 wanita berkain dari individu maupun dari Komunitas Perempuan, seperti Perempuan Punya Karya, Woman Cycling Club, Fasil, Omah Vitamin, Parenting Olivan, Mbok Mlayu, HASH, Young Living, Home Decore Living, Kadin DIY, GOW Yogya, dan Istana Kepresidenan.
Branch Manager Prodia Yogyakarta, Apa. Diah Kumalasari S.Si, M.Kes. saat dikonfirmasi Impessa.id menjelaskan makna digelarnya Seminar Awan Nutrisi dan Genomik. “Tujuan kami mengadakan kegiatan ini adalah memang untuk mengenalkan Prodia untuk Komunitas Wanita karena ternyata wanita menjadi penentu pengambilan keputusan, apalagi didalam keluarga, jadi memang terkait bagaimana mereka harus memutuskan maka mereka harus paham terlebih dahulu. Bahwa nutrisi dan genomic ini akan sangat berpengaruh didalam kesehatan.
Kami ingin lebih mengenalkan layanan klinik yang ada di Prodia, Prodia yang dulunya sebagai laboratorium medis, lebih kepada pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium, kini kami bertransformasi menjadi layanan klinik, dimana lebih berperan didalam proses preventif dan promotif, salah satunya, Prodia menyediakan Layanan Vaksin Infus Booster, dan Merencanakan terkait dengan nutrisi.
Seminar ini mengenalkan lebih lanjut terkait nutrisi dan genetic, peranannya bagaimana genetic ini mempengaruhi nutrisi, dan nutrisi ini mempengaruhi genetic. Saat ini layanan klinik Prodia lebih kepada wellness, dimana kesehatan itu tidak hanya dilihat dari satu sisi, secara fisik, tetapi juga dilihat dari semua aspek, fisik, jiwa, mental, pikiran, dan spiritual.
Prodia Yogyakarta berada di dua tempat yakni Prodia Bintaran sebagai Kantor, Klinik dan Laboratorium, serta Prodia Mangkubumi sebagai Klinik dan Layanan Konsultasi. Layanan Klinik Prodia diantaranya memberikan edukasi kepada pelanggan dan masyarakat luas akan pentingnya pengetahuan tentang nutrisi dan genetic. Di Prodia Mangkubumi, kami membuka layanan sore hari, after office, ada dokter jaga untuk membantu memberikan konsultasi sampai jam 16.30 WIB.
Disela-sela acara, ketika ditemui Impessa.id, dr. Qorry Agustin Prahudiastuti selaku dokter Functional Medicine menuturkan, “Secara general, kita berdiskusi membahas tentang apa kaitan antara genetik, kemudian epigenetic, kemudian pendekatan fungsional medicine yang sifatnya holistik, dengan nutrisi. Kemudian bentuk test seperti apa yang bisa kita lakukan untuk mengetahui pola genetis kita kaitannya dengan paparan nutrisi yang kita berikan ke tubuh.”
Ketika Impessa.id menanyakan pendapatnya tentang seminar yang dihelat Prodia, dr Corry mengaku, “Event ini saya rasa bagus sekali karena memberikan wawasan baru pada masyarakat Indonesia yang utamanya memang dari segi kesehatan itu kita cukup tertinggal kalau dibandingkan dengan negara maju dari segi pengetahuan, sehingga kita memang perlu event-event yang bisa meng-edukasi bahwa sebetulnya perkembangan di dunia kesehatan itu sangat banyak macamnya, termasuk dari segi pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium yang juga bisa membantu kita untuk mengoptimalkan kesehatan. Disini kita berdiskusi mengenai suatu jenis pemeriksaan namanya nutri-genomic testing yang bisa memberi gambaran kaitan antara genetis kita dengan paparan nutrisi dan lingkungan yang kita dapatkan keseharia,” ungkap dr Corry.
R. Beppy Hamuaty selaku Regional Marketing Manager Laboratorium Klinik Prodia kepada Impessa.id mengungkapkan bahwa peserta seminar adalah perempuan. “Kami menggandeng komunitas, dan kebetulan beberapa komunitas yang anggotanya wanita, terutama karena mereka itu seringkali menjadi ibu rumah tangga yang harus mengatur nutrisi keluarga. Sehingga pemahaman mengenai pentingnya nutrisi yang dikaitkan dengan gen itu juga menjadi penting. Karena gak melulu bahwa nutrisi itu hanya dari makanan saja, tapi ada faktor gen yang akan mempengaruhi bagaimana tubuh merespon makanan yang masuk. Itu berdasarkan gen, semisal, vitamin D yang saya minum sama yang anda minum, efeknya akan berbeda bagi tubuh, karena dipengaruhi oleh gen di setiap individu itu unik, tidak ada yang sama satu dengan yang lainnya. Harapannya, mereka lebih memahami tentang menjaga kesehatan dari pengaturan nutrisi.” Jelas Beppy Hamuaty.
Terkait peserta seminar adalah perempuan, Beppy menambahkan; “Kami mengolah keseluruhan dari tubuh, fisik kemudian juga olah pikir, sehingga kami menggandeng Mada Baskoro yang bisa ikut serta didalam acara ini, kami pikir, wanita itu totally paling kompleks, dia harus mengurusi dirinya sendiri, ngurusin suami, ngurusin keluarga, belum lagi kalau dia wanita pekerja juga, sehingga memang wanita itu yang paling rentan mudah terkena penyakit apapun, kebetulan kami menggandeng komunitas-komunitas yang anggotanya wanita,” imbuhnya.
“Harapannya, peserta seminar semakin sadar bahwa menjaga kesehatan itu dimjlai dari diri sendiri kemudian menjadi role model yang baik bagi keluarganya, dan semua persoalan kesehatan itu berhubungan dengan nutrisi, makanya bahasan kali ini terkait dengan nutrisi dan lebih kepada pemeriksaan nutri-genomic, pemeriksaan berbasis gen untuk bisa mengetahui bagaimana respon tubuh terhjadap makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Apakah itu nanti akan bermanfaat atau kurang atau misalnya tidak boleh berlebih,” jelas Beppy lebih lanjut.
Topik Seminar yang diangkat membahas mengenai pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental. Secara fisik, upaya menghindari penyakit dimulai dari menjaga asupan nutrisi yang baik dan seimbang berdasar gennya. Everyone is Unique. Semua orang unik berdasar gennya. Gen muncul bukan hanya dari ciri fisik seperti yang bisa kita lihat dari warna mata, bentuk hitung atau tekstur rambut, tapi pengaturan nutrisi, diet yang bisa diterapkan, serta olahraga yang tepat akan berdampak baik bila dilakukan sesuai gennya.
Dalam konsep functional medicine, dokter lebih fokus pada ‘big why’, mencari penyebab suatu penyakit terjadi, agar bisa ditangani dengan tepat dan komprehensif, sehingga ilmu genetik, genomik dan epigenetik akan sangat bisa dimanfaatkan untuk pencegahan dan pengobatan.
Prodia menyediakan berbagai macam pemeriksaan terkait nutrisi, baik itu vitamin dan trace element, asam amino, omega dan lain-lain untuk bisa mendeteksi nutrisi yang ada di dalam tubuh saat ini apakah cukup atau tidak. Selain itu, Prodia juga menyediakan pemeriksaan nutrigenomik yang mampu melihat kecenderungan seseorang terhadap nutrisi dan exercise berdasar gen. Karena gen, maka kemampuan metabolisme tubuh kita terhadap vitamin bisa berbeda-beda. Karena gen, maka efek olahraga pada tubuh kita juga berbeda. Ada individu yang bisa mengambil manfaat untuk menurunkan Body Mass Index dengan berolahraga, tapi ada juga yang lebih mengambil manfaat untuk meningkat massa otot atau meningkatkan sensitifitas insulin.
Dalam seminar tersebut, dilakukan juga meditasi singkat untuk healing yang ternyata penting mengajarkan agar lebih mencintai diri sendiri dan hidup dengan lebih baik, difasilitasi oleh Manda Baskoro selaku Meditation Fasilitator and Energic Crystal Healing Practitioner di Jogja.
Usai acara kepada Impessa.id, Manda Baskoro meyatakan bahwa hakekat sebagai manusia itu harus aware dengan semua hal, termasuk kesehatan, kesehatan jiwa-raga-pikiran-dan-energi. Jadi kita itu harus selaras. Kenapa kita harus berterimakasih pada diri, biasanya kita terdestraksi dengan hal-hal yang diluar diri kita sehingga mengabaikan diri sendiri. ‘aku juga manusia, aku juga harus sehat, aku juga harus berterimakasih dan mendoakan diri kita sendiri, karena kita punya jiwa yang harus kita sirami. Selama ini kita berdoa hanya kepada Yang Maha Kuasa, tetapi kita lupa ‘kok kita gak doa-in diri kita ya’, disitu akan ada pemaknaan hidup, awaken, tersadar, sehingga hidup itu lebih selaras. (Feature of Impessa.id by Mikha Sulistyana-Antok Wesman)
