PASAR KANGEN TBY Yang Dinanti-nantikan Hadir Sepekan, 18-24 September 2025, Hidupkan Kedaulatan Pangan Cita Rasa Lokal-Nusantara
PASAR KANGEN TBY Yang Dinanti-nantikan Hadir Sepekan, 18-24 September 2025, Hidupkan Kedaulatan Pangan Cita Rasa Lokal-Nusantara
Impessa.id, Yogyakarta, Indonesia, September 2025: Pasar Kangen TBY yang senantiasa dinanti-nantikan oleh warga masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya wisatawan Nusantara, kini kembali hadir pada 18-24 September 2025 di Taman Budaya Yogyakara.
Pasar Kangen 2025, dengan tema “Nandur Opo Sing Dipangan, Mangan Opo Sing Ditandur” yang berarti ‘Menanam Apa Yang Dimakan, Makan Apa Yang Ditanam’, sebagai ajakan kepada masyarakat luas untuk menghidupkan kembali Kedaulatan Pangan melalui bahan baku lokal.
Dalam pers conference Jum’at, 12 September 2025 di Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta, Kepala TBY Dra Purwiati didampingi Ong Hari Wahyu selaku founder Pasar Kangen, menuturkan, penyelenggaraan Pasar Kangen yang hanya sepekan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang berlangsung sepuluh hari, itupun tertunda pelaksanaannya hingga menunggu situasi yang mulai kondusif akibat maraknya unjuk aspirasi yang muncul serentak di kota-kota besar di Tanah Air.
“Bertepatan dengan sedang dilakukannya renovasi di Taman Budaya Yogyakarta, maka areal yang digunakan untuk Pasar Kangen juga menyusut yang mengakibatkan jumlah pesertapun dibatasi karena keterbatasan lahan untuk kapling gerai dagangan yang kali ini sebanyak 152 gerai kuliner dan 22 gerai kerajinan, itupun dengan seleksi yang sangat ketat, mengingat peminat yang mendaftar melebihi seribu orang,” ungkap Purwiati.
Dalam pada itu Ong Hari Wahyu menambahkan, untuk gerai kuliner betul-betul ditekankan pada makanan berbahan baku lokal, mencantumkan nama makanan, harga makanan, dan bungkus non-plastik. Jika pembeli bertanya mengenai proses pembuatannya, penjual berhak menjelaskan,” ujar Ong.
Adanya keluhan pembeli di Pasar Kangen tahun lalu, harganya makanan mahal dan tiket parkir mahal, perlu diluruskan, warga harus paham betul mana yang sesungguhnya pedagang Pasar Kangen dan mana pedagang yang ikut merayakan Pasar Kangen, cukup diamati, jika lokasi penjualan berada di dalam tembok TBY maka mereka itulah para pedagang Pasar Kangen yang sesungguhnya, sedangkan mereka pedagang yang berjualan di luar pagar TBY disebut sebagai yang ikut merayakan Pasar Kangen, tentu saja harga makanan yang sama namanya berbeda harganya, karena mereka itu menyewa lapak dengan harga yang relatif tinggi.
Kemudian terkait parkir kendaraan khususnya sepeda motor, memang menjadi kendala tersendiri, karena area parkir disekitar TBY itu memang terbatas, sehari-hari tanpa adanya Pasar Kangen saja sudah penuh, apalagi dengan hadirnya Pasar Kangen, ribuan orang berduyun-duyun ingin jajan di Pasar Kangen sambil bernostalgia, banyak cerita dari situ. Untuk itu warga dianjurkan datang ke Pasar Kangen TBY 2025 tanpa bawa kendaraan, pihak panitia berkolaborasi dengan warga sekitar telah menyiapkan pojok OJOL di dua sisi, di Utara dan di Selatan, sehingga dengan naik Ojol, dijamin tanpa ribet mikir parkir, apalagi kemungkinan harga tiket parkirnya melambung.
Untuk memeriahkan Pasar Kangen 2025 TBY, yang didukung oleh Dana Keistimewaan DIY, dan rencananya secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Pakualam Ke-10, panitia menghadirkan sajian spesial dari Art of Children berupa Batik dan Seni Rupa, Nandur Srawung, dan Difabel. Dilengkapi dengan workshop interaktif terbuka untuk pengunjung.
“Selama sepekan, Kamis, 18 September hingga Rabu, 24 September 2025, mulai pukul 3 sore hingga 10 malam, masyarakat bebas masuk secara gratis sambil menikimati beragam hidangan khas lokal-Nusantara berbahan baku aseli Indonesia, memanfaatkan apa yang kita tanam dan menanam apa yang kita butuhkan, sehingga selain melestarikan kuliner juga memperkuat ekonomi lokal sekaligus menjaga alam secara berkesinambungan,” imbuh Purwiati. (Antok Wesman-Impessa.id)
