Impessa.id, Yogyakarta: “Festival Volkswagen di GIK-UGM ini luar biasa, salut dan respek, untuk Volkswagen Club Yogyakarta -VCY”. Hal itu diungkapkan Yoyok Waluyo dari Volkswagen Beetle Club Jakarta, kepada Impessa.id disela-sela festival, yang dalam kesempatan itu dirinya mengusung mobil Volkswagen Beetle atau VW Kodok Putih dari Jakarta yang dia beri tema “White Knight”.

Lebih lanjut Yoyok menceritakan history tentang “White Knight” koleksinya. “Mobil ini sebagaimana tertera didalam sertifikat,yang ada, itu nama bapak saya, bapak saya masih ada sampai sekarang, jadi mobil ini adalah mobil pertama yang dimiliki bapak saya, jadi bapak saya beli dari Om-nya, tahun 1974, mobil ini buatan tahun 1962, dan dipergunakan sehari-hari, sampai kira-kira tahun 1982. Setelah itu bapak saya punya mobil baru, dan mobil ini dipinjamkan ke saudara-saudaranya yang tidak punya mobil, ke-empat saudara yang berbeda,” ungkapnya.

“Setelah 2015, mobil ini mangkrak di rumah, tidak dipakai. Begitu saya melihat mobil ini dikerudungi terpal, saya tanya ini buat apa, daripada ngotor-ngotorin rumah ya dijual saja. Setelah penutupnya saya buka, kok dihati ada rasa beda gitu, sewaktu saya coba jalankan ternyata rem-nya sudah mati, lalu saya bawa ke bengkel. Akhirnya sedikit-sedikit saya passionate, semangat dan seneng, sampai sekarang saya rawat,” jelas Yoyok lebih lanjut.

Menurut Yoyok, “VW ini sebenarnya biasa-biasa saja, spek yang kebih bagus banyak, cuman yang ingin saya sharing yaitu ‘Cintailah Keluarga’ dan apa yang dimiliki keluarga sedapat mungkin kita rawat dan kita hormati dan hargai sedapat mungkin sampai kapanpun.”

Dikatakan, “Seminggu sekali saya kekantor memakai mobil ini, meski di jalanan Jakarta terasa panas karena mobil ini tanpa air condition dan suaranya berisik, tapi saya merasa bahagia saat mengendarainya. VW terutama yang vintage itu sama dengan passion,” ujarnya.

Bagi Yoyok, event Jogja Volkswagen Festival 2025 di GIK-UGM merupakan festival VW yang paling ter-organisir dan paling terstruktur se Indonesia. “JVWF 2025 menurut saya adalah yang terbaik, karena ini bukan cuma festival, pamer kendaraan, tetapi festival ini punya tema, dan secara well structure itu ada unsur edukasinya, dan ini menaikkan martabat dari Volkswagen, mengingat Volkswagen diidentikkan sebagai mobil kelas dua, mobil rakyat, tetapi di JVWF 2025 ini dilihat dari tempatnya, pengaturan ruangannya, tidak hanya terpusat di satu tempat, WOW efeknya berbeda, banyak wow efek di setiap ruangan,” akunya.

“Kami dari VW Beetle Club Jakarta diberi ruangan spesial dan kami beri tema ‘California’, ada pohon palem, ada café, ada kursi duduk, itu California, dan diluar ruang kami beri tema ‘Race Track’. Kami ingin mengedukasi temen-temen bahwa VW Beatle yang ada disini itu terbagi menjadi beberapa kategori, ada Stock Look, Original Look, yang hijau adalah Californian Look, karena VW yang hijau ini disukai olejh orang-orang California. Yang hitam itu German Look, modifikasi yang disukai oleh orang-orang Jerman. Kemudian Drake Race Look, dengan kursi satu ditengah, ini sangat jarang ada di Indonesia. lalu ada Sleeper Look. Dengan adanya festival yang terakomodir rapi seperti ini temanya bisa jadi terfokus kepada beberapa hal yang sebetulnya bersifat edukasi,: tutur Yoyok.

Jogja Volkswagen Festival -JVWF 2025, pada 10 hingga 13 Juli 2025, mengusung tema "Blast From The Past", perayaan keabadian pesona berbagai jenis mobil VW yang tetap relevan hingga kini, sekaligus memperkenalkan inovasi kendaraan listrik terbaru dari VW, menjembatani lintas generasi dari pecinta klasik hingga penggemar teknologi otomotif masa depan.

Lulut Retro dari Kustomfest, sebagai saksi hidup perjalanan Jogja Volkswagen Festival dari awal, sejak Jogja VW Festival pertama hingga saat ini di GIK-UGM, melalui Impessa.id dirinya merespon bahwa Jogja Volkswagen Festival merupakan proses evolusi sebuah event menemukan format-format baru dimasa depannya.

“Saya melihat ini positif banget saya mengucapkan selamat buat JVWF terutama temen-temen di kepanitiaan, yang saya yakin ini gak mudah bahu-membahu, me-running acara ini sehingga menjadi acara yang menurut saya ‘benchmark’ baru, juga buat temen-temen di Club VSY, sebagai induk dari Jogja VW Festival. Harapan saya, event ini terus dipertajam, baik konsep maupun pelaksanaannya,” ungkap Lulut.

Terkait plus-minus penyelenggaraannya, Lulut menanggapinya dengan santai. “Saya pikir hal yang wajar kalau pindah tempat masih ada sini-situ, masih ada kekurangan-kekurangan, semoga di event berikutnya tetap disini, di GIK-UGM, sehingga kedepan apa yang menjadi kekurangan itu di benerin, di upgrade, sehingga ini salah satu event otomotif dengan sebuah ciri. Yang membedakan mungkin nanti Jogja Volswagen Festival dengan banyak gelaran event vokswagen di Indonesia, bahkan di dunia,” jelasnya.

“Saya sempat ngobrol dengan tamu tadi, satu dari Malaysia dan satu dari Belgia, keduanya sama, amaze dengan acara ini, dan yang dari Eropa mengatakan one of the kind best volswagen event I ever visit, bagi saya, ini membanggakan, dan ini credit title itu yang ngasih langsung dari pengunjung dari luar negeri, artinya tinggal bagaimana ini lebih diperkuat lagi baik secara content maupun penyelenggaraan, sekali lagi Selamat buat temen-temen atas terselenggaranya event Jogja Volswagen Festival ini. Maju Terus!” tutup Lulut Retro.

Tentang Volkswagen

Volkswagen adalah merek otomotif asal Jerman yang telah berdiri sejak tahun 1937 dan menjadi bagian dari Volkswagen Group, salah satu produsen mobil terbesar di dunia. Dikenal dengan inovasi teknologi dan desain fungsional, Volkswagen memiliki warisan model legendaris seperti Beetle dan Kombi yang telah melekat di berbagai generasi. Kini, Volkswagen terus bertransformasi dengan menghadirkan lini kendaraan listrik modern seperti ID. Series, terutama ID. Buzz, sebagai wujud komitmen terhadap mobilitas masa depan yang berkelanjutan. Di Indonesia, Volkswagen menyediakan berbagai pilihan kendaraan yang dirancang sesuai gaya hidup modern, mulai dari Tiguan Allspace, T-Cross, serta The All-Electric ID. Buzz. (Feature of Impessa.id by Antok Wesman)